Siapa Tahu Ponsel Paling Laris di Dunia?

Sebelum era smartphone (ponsel pintar) dimulai, pasar ponsel adalah mutlak milik Nokia.

oleh Adhi Maulana diperbarui 09 Feb 2015, 09:12 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2015, 09:12 WIB
Siapa Tahu Ponsel Paling Laris di Dunia?
Nokia 1100 diperkirakan telah terjual lebih dari 250 juta unit sejak pertama kali dirilis pada publik di tahun 2003.

Liputan6.com, Jakarta - Samsung dan Apple kini menjadi dua raja pasar ponsel dunia. Namun sebelum era smartphone (ponsel pintar) dimulai, pasar ponsel adalah mutlak milik Nokia. Bahkan hingga kini Samsung dan Apple belum mampu memecahkan rekor penjualan ponsel yang berhasil dicetak oleh Nokia. 

Menurut data yang dilansir laman ZDNet, ponsel Nokia 1100 masih menjadi ponsel paling laris di dunia hingga saat ini. Nokia 1100 diperkirakan telah terjual lebih dari 250 juta unit sejak pertama kali dirilis pada publik di tahun 2003.

Kala itu kehadiran Nokia 1100 menjadi suksesor dari seri Nokia 3310. Tak perlu waktu lama bagi Nokia 1100 untuk menjadi primadona. Desainnya yang mungil --saat itu tren ponsel mungil menjadi hype-- terasa pas di saku dan genggaman tangan.

Selain itu, ponsel yang didesain oleh Dimitre Mehandjiysky ini juga dibaderol dengan harga yang sangat terjangkau, yakni di bawah Rp 1 jutaan saat pertama kali dirilis.

Meski di awal tahun 2000-an sudah banyak beredar produk ponsel yang telah dibekali fitur kamera dan email, namun Nokia 1100 tetap muncul dengan fitur standar hanya untuk melakukan dan meneri panggilan telepon, SMS, serta bermain game ringan. Layarnya juga belum berwarna, alias monokrom.

Namun sayang, di tahun 2009 citra Nokia 1100 sedikit tercoreng. Segelintir ponsel Nokia 1100 yang diproduksi di Bochum, Jerman, kabarnya dapat dimodifikasi sedemikian rupa untuk meretas jalur perpesanan teks via SMS.

Hal ini terungkap setelah pihak kepolisian Jerman mencurigai harga jual ponsel Nokia 1100 yang menembus angka US$ 32 ribu di kalangan para hacker. Nokia 1100 'berkemampuan khusus' itu kabarnya kerap dimanfaatkan para hacker untuk mencuri rincian perbankan online pengguna internet di perangkat mobile.

(dhi/dew) 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya