Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, Bill Gates adalah penyandang gelar orang terkaya di dunia. Ia juga tersohor sebagai seorang filantropis yang kerap mendermakan hartanya demi kemanusiaan di berbagai penjuru dunia.
Melalui yayasan Bill & Melinda Gates Foundation yang ia bangun bersama sang istri, Gates tercatat telah menyumbangkan total dana bantuan sebesar US$ 1,5 miliar di sepanjang 2014. Sebagian besar dana dari mereka digunakan untuk bantuan kesehatan dan riset pengobatan wabah penyakit.
Namun tahukah Anda jika awalnya sifat dermawan Gates berawal dari sebuah paksaan?
Ya, menurut yang dilaporkan laman Wall Street Journal, Selasa (12/5/2015), ibunda Gates, Marry, memiliki peran penting dalam mengarahkan anaknya menjadi seorang yang dermawan dan memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi.
Advertisement
Dikisahkan jurnalis WSJ, Robert A. Guth, ketika Microsoft menggelar IPO (go public) pada 1986, Gates menjelma menjadi salah satu miliarder termuda di dunia. Melihat kesuksesan anaknya meraup banyak harta, Marry memaksa Gates untuk menyumbangkan sebagian harta yang ia dapat dari Microsoft kepada orang-orang yang tidak mampu.
Dan sebagai anak baik, Gates pun menuruti kemauan orangtuanya itu. Di 1987, bahkan Gates menggelar program khusus penggalangan dana yang juga turut melibatkan Microsoft di dalamnya untuk menarik banyak derma dari industri teknologi.
Semangat Gates untuk menjadi seorang filantropis semakin menjadi setelah Marry meninggal dunia pada1994 akibat kanker payudara yang diidapnya.
(dhi/isk)