Liputan6.com, Jakarta - Kelompok aktivis hacker (hacktivists) menargetkan sebuah perusahaan Amerika untuk memberikan perlindungan digital terhadap situs propaganda ISIS dan situs perekrutannya.
Anggota kelompok hacker telah memulai kampanyenya untuk melawan sebuah perusahaan bernama CloudFlare, yang kerap melindungi klien dari serangan digital. Hacker bahkan telah mengancam CloudFlare untuk "mendukung terorisme".
Baca Juga
CEO CloudFlare mengatakan, pihaknya diminta untuk melanjutkan perlindungan situs ISIS dan menyarankan beberapa dari mereka untuk menjerat calon teroris.
Advertisement
Ia juga mengatakan bahwa CloudFlare tidak menerima segala bentuk pembayaran dari ekstrimis dan bersumpah untuk menghentikan perlindungan terhadap situs berbau teroris jika diperintahkan untuk melakukannya.
Dalam sebuah pernyataan, pemimpin Anonymous `OPCloudFlare` dalam kampanyenya menulis: "Cloudflare adalah hosting yang terhubung lebih dari 50 situs propaganda ISIS."
"Kami menolak untuk bertindak dan tidak mengambil uang dari penjahat sebagai imbalan untuk hacking maupun perlindungan server untuk situs ISIS," tambah CEO CloudFlare.
CloudFlare menyatakan bahwa pihaknya tidak akan menyerah sampai masalah ini diselesaikan. "Sebagai orang Amerika, hal itu membuat saya geram ketika melihat salah satu dari perusahaan kami mendapat perlakuan yang tak terhormat," pungkasnya.
(isk/dhi)