Liputan6.com, Jakarta - Seorang remaja berusia 14 tahun asal Asutria divonis 2 tahun penjara setelah terlibat kasus terorisme oleh Kejaksaan wilayah Polten, Austria.. Remaja yang kabarnya bernama "Mertkan G" itu terbukti menyimpan data tata cara perakitan bom di konsol game PlayStation 4 miliknya.
Selain itu, pihak kepolisian juga menemukan data rencana kepergian ke Suriah milik Mertkan di dalam unit PS4 tersebut. Hal ini memperkuat dugaan Mertkan yang tampaknya sangat ingin bergabung dengan kelompok radikal ISIS.
Laman Reuters melansir, Mertkan terindikasi direkrut oleh ISIS via jejaring sosial. Ia dijanjikan akan diberikan upah US$ 25.000 jika bergabung dengan ISIS dan melakukan aksi pemboman di sejumlah titik operasi.
Gelagat mencurigakan Mertkan sendiri sebenarnya sudah tercium sejak Oktober 2014. Pihak sekolah mengadukan Mertkan ke kepolisian setelah Mertkan membuat sejumlah peryataan radikal terkait ISIS kepada para guru.
Advertisement
Mertkan juga sempat dilaporkan menghilang dari rumah pada Januari 2015 oleh orangtuanya. Namun, Mertkan berhasil ditemukan di sebuah restoran di Wina. Saat itu ia mengaku hanya ingin berjalan-jalan karena bosan di rumah.
(dhi/dew)