Sempat Protes, Album Taylor Swift Kini Hadir di Apple Music

Sebelumnya, Swift memprotes keras kebijakan Apple yang memutuskan tidak membayar royalti musisi selama masa percobaan 3 bulan.

oleh Adhi Maulana diperbarui 26 Jun 2015, 14:12 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2015, 14:12 WIB
Taylor Swift
Taylor Swift kembali menggelar konser bertajuk 1989 World Tour. (foto: forbes.com)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah sebelumnya sempat terlibat perseteruan dengan Apple, kini Taylor Swift secara resmi telah merilis album andalannya, "1989", di layanan Apple Music. Kabar ini diumumkan langsung sang penyanyi cantik melalui akun Twitter resminya, @taylorswift13.

"Setelah beberapa kejadian minggu ini, saya akhirnya memutuskan untuk menaruh 1989 di Apple Music... Tentunya dengan perasaan senang," kicau Swift seperti yang dikutip dari laman Business Insider (26/6/2015). 

Baca juga: 
Merasa Kecewa, Taylor Swift Boikot Apple Music
Perseteruan Taylor Swift vs Apple Cuma Sandiwara?

Sebelumnya, Swift memprotes keras kebijakan Apple yang memutuskan untuk tidak membayar royalti musisi selama masa percobaan gratis tiga (3) bulan di Apple Music. Ia bahkan sempat mem-posting sebuah surat via Tumblr yang mengajak para rekan musisi untuk melakukan boikot terhadap layanan musik streaming anyar besutan Apple tersebut.

Apple pun langsung menyikapi protes Swift dengan sangat serius. Bahkan, Eddy Cue selaku Senior VP Internet Software and Services Apple, langsung mengumumkan perubahan kebijakan perusahaan dan menuruti apa yang disarankan oleh Swift.

Sontak hal ini membuat Swift dan Apple Music dielu-elukan oleh para musisi dan pecinta musik dunia. Swift dinilai telah memperjuangkan hak para musisi yang musiknya dipublikasikan via internet, sementara Apple dinilai mampu bersikap adil kepada para musisi.

Namun begitu, menurut CEO Pandora Tom Conrad, perseteruan antara Swift dan Apple tersebut hanyalah sebuah sandiwara. Situasi yang diatur sedemikian rupa untuk mempromosikan Apple Music pada khalayak.

"Surat protes Swift dan reaksi Apple adalah murni teater," tulis Conrad di akun Twitter-nya. "Tidak ada hal yang menunjukkan bahwa Apple berlaku lebih adil kepada para artis dibandingkan yang lain."

(dhi/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya