Setop Rekrut Karyawan Baru, Saham Google Langsung Melonjak

Hal ini mereka lakukan untuk tujuan efisiensi keuangan.

oleh Adhi Maulana diperbarui 21 Jul 2015, 11:16 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2015, 11:16 WIB
Hal Terburuk Saat Bekerja di Google
Foto: Karyawan Google (businessinsider.com)

Liputan6.com, Jakarta - Tak berselang lama pascalaporan Wall Street Journal yang mengungkapkan bahwa kini Google tengah menjalani misi efisiensi pengeluaran, saham perusahaan raksasa internet itu langsung bereaksi positif di lantai bursa. Dilansir laman Business Insider, Selasa (21/7/2015), saham Google naik hingga 3,3%.

Dalam laporannya, Wall Street Journal menjabarkan bahwa Google untuk sementara akan berhenti merekrut karyawan baru di wilayah-wilayah yang pertumbuhan bisnisnya kurang menjanjikan bagi mereka.

Meski tak disebutkan wilayah-wilayah mana saja yang dianggap "kurang menjanjikan" oleh Google, hal ini mereka lakukan untuk tujuan efisiensi keuangan.

Selain itu, langkah ini pun menjadi bukti bahwa manajemen Google sangat peduli dengan kondisi margin keuntungan mereka tahun 2014 lalu yang sedikit menurun.

Sebenarnya bukan rahasia lagi jika tak sedikit orang yang bercita-cita untuk bisa bekerja di Google. Bagimana tidak, dalam hampir semua survei terkait tempat kerja terbaik, Google selalu menempati posisi teratas.

Tentunya bukan tanpa alasan Google menjadi tempat kerja idaman banyak orang. Perusahaan yang didirikan oleh duet Larry Page dan Sergei Brin itu memberikan gaji yang besarnya di atas rata-rata, potensi pertumbuhan harga saham, suasana dan ruang kantor yang menyenangkan, serta serangkaian tunjangan yang menggiurkan.

Google sendiri saat ini tercatat memiliki total jumlah karyawan di berbagai penjuru dunia sebanyak 53.600 orang. Jumlah tersebut meningkat dari yang awalnya berjumlah 47.756 orang di akhir 2013.

(dhi/isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya