Liputan6.com, Jakarta - Penetrasi penggunaan smartphone di tanah air mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kali ini, lonjakan penggunaan smartphone mencapai angka 43 persen jika dibandingkan dengan penetrasi yang terjadi di tahun lalu yaitu 28 persen.
Hal ini diungkap langsung lewat sebuah survei yang dilakukan Google baru-baru ini. Survei tersebut dilakukan berdasarkan rekapitulasi data dari salah satu fitur tool Google, Consumer Barometer.
Dalam surveinya kali ini, Google bekerjasama dengan lembaga TNS Global Market Research yang lebih berfokus ke wawasan perilaku konsumen lokal yang menggunakan perangkat smartphone-nya untuk keperluan tertentu.
Dari hasil survei yang melibatkan sekitar 1200 responden di Indonesia sejak Januari sampai Maret 2015, Google mengungkap bahwa sekitar 67 persen para pemilik smartphone di Indonesia rupanya lebih memilih untuk menggunakan smartphone-nya sebagai alat untuk berbelanja online.
"Kini, para konsumen menjalani kehidupannya secara online, dimana mereka berada tidak jauh dari sejumlah layar dan perangkat. Sangatlah penting bagi brand untuk hadir di saat "momen-mikro" terjadi, yakni saat preferensi dibentuk dan keputusan dibuat oleh konsumen," ujar Simon Kahn, CMO Google Asia Pacific di kantor pusat Google Indonesia, Jakarta, Selasa (4/8/2015).
Simon menambahkan, 67 persen pemilik smartphone Indonesia berbelanja langsung lewat smartphone mereka dan juga terdapat pengaruh dari smartphone pada saat mereka berbelanja di toko. Maka cukup jelas bahwa bisnis di Indonesia perlu memiliki strategi pemasaran seluler.
Survei ini juga diadakan agar dapat membantu pihak dari kalangan pemasar dan media planner untuk dapat terlibat secara langsung dimana "momen mikro" yang disebutkan oleh pihak Google terjadi.
Dengan menggunakan Consumer Barometer, kalangan pemasar tentunya dapat menemukan informasi apapun, seperti seberapa sering masyarakat beraktivitas secara online, bagaimana mereka mencari informasi, melakukan riset, dan membeli.
(jek/isk)
Advertisement