Telkomsel: Ring Back Tone Gak Bakal `Mati`

Meski tren mulai beralih ke digital, Telkomsel akan tetap 'setia' menghadirkan layanan Ring Back Tone (RBT) untuk pelanggannya.

oleh Corry Anestia diperbarui 09 Sep 2015, 11:18 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2015, 11:18 WIB
Ring Back Tone Gak Bakal 'Mati'
Meski tren mulai beralih ke digital, Telkomsel akan tetap 'setia' menghadirkan layanan Ring Back Tone (RBT) untuk pelanggannya.

Liputan6.com, Jakarta - Siapa tak kenal ring back tone (RBT)? Bagi Telkomsel, layanan ini sangat populer di berbagai kalangan, terutama di segmen muda pada 2005 hingga 2011.

Hampir semua operator seluler menyediakan layanan tersebut sebagai nilai tambah layanan telekomunikasi. Telkomsel pun hadir dengan nama Nada Sambung Pribadi (NSP).

"Telkomsel berupaya menyelamatkan industri musik karena menyediakan layanan NSP," ujar Aris Sudewo, GM Digital Lifestyle Marketing Telkomsel, usai peluncuran Langit Musik versi terbaru, Selasa (8/9/2015).

Aris juga mengatakan, melalui RBT, musisi mendapat penghasilan tambahan di luar penjualan kaset atau CD. Namun sayangnya, pemerintah membekukan layanan konten mobile pada 2011, tak terkecuali RBT. Kejadian yang disebut Black October itu menyedot perhatian karena banyak pengguna seluler tersedot pulsanya, padahal tak merasa berlangganan konten.

Kasus ini pun memukul operator dan penyedia jasa konten (content provider), termasuk Telkomsel. Bagaimana tidak, 30 persen dari total pelanggan Telkomsel saat itu memakai layanan NSP.

Pasca layanan konten mobile dibuka kembali, Telkomsel kembali memasarkan NSP. Dan masih ada hingga saat ini meski tren layanan telekomunikasi dan konten mulai bergerak ke arah digital.

"Meski tren sekarang mulai shifting ke digital, tak lantas membuat layanan NSP tidak diminati lagi. RBT tidak bakal pernah mati. Masih ada segmen pelanggan kami yang memakainya. Sekarang saja penggunanya 3,6 juta pengguna," kata dia.

Menurut Aris, butuh empat tahun untuk mencapai 3,6 juta pengguna. Itu pun masih belum menyamai level ketika jumlah pengguna NSP Telkomsel, sebelum Black October terjadi, mencapai 5 juta pengguna.

"Memang pertumbuhan pengguna layanan NSP tidak sesignifikan saat itu. Tapi kami puas dengan pencapaian saat ini."

(cas/dhi)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya