Liputan6.com, Jakarta - Manusia sebagai makhluk berakal kerap menggunakan pemikirannya untuk menghadirkan solusi di setiap permasalahannya. Nenek moyang manusia pada zaman prasejarah, tepatnya zaman Paleolitikum, mulai terpikir untuk mempermudah kehidupan berburu. Mereka kemudian membuat perkakas dengan memanfaatkan batu dan tulang di sekitar mereka.
Alhasil, walaupun dengan bentuk sederhana dan primitif, alat-alat tersebut terus menemani kehidpan mereka ribuan tahun setelahnya. Ribuan tahun kemudian manusia melakukan penemuan fenomenal dengan menemukan roda. Roda benar-benar telah mengubah moda transportasi dan produktivitas manusia hingga saat ini. Sebagai alat gerak vital sebuah kendaraan, roda tercatat sejarah pertama kali ditemukan oleh peradaban kuno Sumeria pada 3.500 tahun SM di Mesopotamia.
Ketika itu, ditemukan benda bundar dengan poros di bagian tengahnya, diperkirakan roda tersebut berfungsi sebuah tatakan untuk membuat tembikar. Penemuan ini sekaligus membuktikan orang Sumeria telah mengetahui prinsip gerak lingkaran pada masa itu.
Sejak itu pengenalan roda terus meluas. Pada 3.000 SM, kereta dorong mulai dikenal di kerajaan Assyiria, kemudian berlanjut di peradaban Lembah Indus. Sementara masyarakat Eropa Daratan dan Tengah, baru mengenal kereta dorong sekitar 1.000 SM, malah Inggris yang saat ini kita kenal sebagai negara maju baru mengenal roda pada tahun 500 SM.
Mulanya, kendaraan beroda belum bisa dibelok-belokkan seperti kebanyakan kendaaran masa kini. Tiap kali berbelok, seluruh roda beserta body kendaraan harus diangkat. Masalah itu akhirnya terpecahkan dengan ditemukannya poros untuk roda depan yang bisa membelokkan roda.
Sesudahnya, penemuan roda merambah dari penunjang alat transportasi menjadi penunjang "produktivitas" perang. Di era peperangan, kereta perang dihiasi roda berjeruji dan dilengkapi ban sederhana berbalut kulit atau lapisan tembaga. Agar awet di jalanan berkondisi buruk, roda diberi paku-paku atau jerujinya sengaja dibuat menembus pelek.
Inovasi Manusia Modern
Seolah tak pernah puas, manusia terus memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas. Komputer menjadi penemuan fenomenal abad 21, ketika pada 1036 Konrad Zuse membangun komputer pertama yang bebas bisa diprogram sendiri.
Fisik komputer pun mengalami penyusutan signifikan. Komputer pertama berbobot 2,5 ton hingga menjadi komputer jinjing dengan bobot hanya dalam hitungan kilogram yang kita kenal sebagai laptop. Jenis komputer ini pun seolah telah menjadi bagian masyarakat modern dalam menunjang pekerjaan.
Seiring ritme bisnis yang berjalan semakin cepat serta pola komunikasi di sosial media yang semakin intens, manusia memerlukan inovasi teknologi yang lebih praktis lagi. Atas kebutuhan tersebut, teknologi tablet pintar pun lahir. Ditilik dari segi kepraktisan maupun aplikasi pendukungnya, tablet memenuhi segala persyaratan gawai penunjang produktivitas.
Seperti halnya Samsung Galaxy Tab S2, tak hanya memudahkan Anda dalam mengedit dokumen di layar super ramping, bobotnya pun super ringan (272 g). Ini menjadikan Anda begitu fleksibel dalam menghadapi kegiatan yang menuntut mobilitas tinggi sekalipun.
Temukan berbagai inspirasi melalui akses e-book, foto, video dan file yang berhubungan dengan pekerjaan di mana pun kapan pun. Bila koleksi file offline Anda terasa kurang menginspirasi, berselancar saja di dunia maya dan eksplor berbagai konten tanpa batas bersama dukungan koneksi 4G LTE super cepat.
Seperti halnya Anda yang mampu melakukan banyak hal, bersama Galaxy Tab S2 lakukan berbagai hal bersamaan, seperti menonton film dan membaca e-book atau menjalankan aplikasi dalam mode layar split atau pop-up window untuk kenyamanan berkonten ria.
Soal keamanan tak perlu takut pesaing mengakses sembarang data Anda. Keamanan gawai terjamin berkat fungsi sidik jari terbaru. Gunakan verifikasi sidik jari untuk membatasi akses web browser, mode screen lock dan akun Samsung Anda.
Inovasi sebagai sebuah insting penting sebagai solusi kehidupan, namun, memilih gawai pintar juga menjadi salah satu inovasi berpikir untuk produktivtas Anda lebih baik.
(Adv)*
Produktivitas Picu Insting Manusia Modern
Manusia terus memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan memenuhi segala persyaratan gawai penunjang produktivitas.
diperbarui 02 Okt 2015, 00:02 WIBDiterbitkan 02 Okt 2015, 00:02 WIB
Manusia terus memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan tablet memenuhi segala persyaratan gawai penunjang produktivitas.
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kado Natal Istimewa dari Kemendagri: Bima Serahkan Dokumen Kependudukan Lengkap untuk Bayi Lahir 25 Desember
H-1 Libur Nataru, Lalu Lintas Meningkat di Gerbang Tol Trans Jawa
Dapat Tawaran Boyong Christopher Nkunku dari Chelsea, Barcelona Mau Tampung?
Kiprah Berau Coal Ikut Terlibat Bantu Korban Bencana Alam di Sukabumi
Ratusan Penumpang Tertahan di Kuala Tungkal Akibat Kapal Rusak, KPLP Tanjung Uban Kerahkan KN Sarotama
Kronologi Kecelakaan Beruntun di Jalur Wisata Pantai Mutun Lampung
Benarkah Uang Suami Sepenuhnya Milik Istri? Begini Pandangan Islam
Pertunjukan Wayang Kulit Ki Anom Dwijo Kangko Sukses Meriahkan HUT ke-129 BRI
Wapres Gibran Sapa Jemaat Natal di GBI Solo, Sampaikan Pesan soal Toleransi
Adu Bucin Song Joong Ki versus Hyun Bin, Keluarga Jadi Prioritas Pertama
100 Kata-Kata Cinta Bulshit Bahasa Inggris dan Artinya, Ungkapan Penuh Sindiran
Detik-Detik Kakek 80 Tahun Meninggal dalam KM Gregorius