Melongok Sejarah Instagram 5 Tahun Lalu

Jika kisah sukses Instagram saat ini bukan lagi rahasia, lalu bagaimana proses hadirnya layanan tersebut lima tahun silam?

oleh Andina Librianty diperbarui 10 Okt 2015, 08:50 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2015, 08:50 WIB
Ilustrasi Instagram
Ilustrasi Instagram (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Kesuksesan Instagram sebagai layanan berbagi foto memiliki pesona tersendiri, sampai membuat Facebook rela merogoh kocek sebesar US$ 1 miliar dalam bentuk tunai dan saham untuk mengakuisisinya pada 2012.

Sejak berdiri, kemudian diakuisisi Facebook, hingga akhirnya memasuki usia lima tahun pada bulan ini, kesuksesan Instagram terus menanjak.

Instagram saat ini memiliki 400 juta pengguna di seluruh dunia. Pada hari pertama dirilis, menurut pendiri Instagram, Kevin Systrom, layanan tersebut berhasil memikat 25 ribu pendaftar.

Jika kisah sukses Instagram saat ini bukan lagi rahasia, lalu bagaimana proses hadirnya layanan tersebut lima tahun silam? Systrom pun berbagi cerita mengenai sejarah awal Instagram kepada Vanity Fair (vanityfair.com).



Lima tahun lalu, Systrom dan pendiri Instagram lainnya, Mike Krieger, dengan cepat menyadari bahwa ada sesuatu yang besar akan terjadi. Hal itu karena semua orang terlihat membawa ponsel yang memiliki kamera.

"Apa yang terjadi saat itu adalah kami melihat semua orang akan menggunakan foto sebagai alat komunikasi yang kuat. Kami melihat hal itu datang dan tidak penting apakah kami dibilang beruntung sekarang, karena kami mengambil keuntungan dari pergerakan tersebut dengan sangat baik," ungkap Systrom.

Namun saat itu, kata Systrom, ada tiga masalah. Pertama, kebanyakan aplikasi yang ada lima tahun silam sangat lamban, begitu pula dengan jaringan. Maka ia dan Krieger berusaha keras untuk memastikan agar foto-foto diunggah dengan efisien, yaitu dalam bentuk (square) yang kecil.



Masalah lain adalah banyak orang ingin membagikan foto-foto mereka dengan banyak jaringan berbeda. Hingga akhirnya, duo pendiri itu membuat fitur yang memungkinkan semua orang dengan jaringan berbeda, membagikan foto mereka hanya dengan menekan sebuah tombol.

Masalah terakhir, kata Chief Executive Officer (CEO) Instagram tersebut adalah mengenai salah satu alasan orang-orang tidak memotret. Alasannya karena kualitas foto saat itu belum begitu baik. Hal inilah yang melatarbelakangi lahirnya filter di Instagram

"Saya banyak menghabiskan waktu menggunakan Photoshop sebagai fotografer, jadi saya memutuskan untuk menghadirkan suatu kekuatan kompleks dengan sekali tekan dalam bentuk filter," jelas Systrom.

Namun Systrom dan Kieger saat itu menyadari bahwa sudah banyak aplikasi filter bertebaran di toko aplikasi. Karena itu, mereka ingin membuat sesuatu yang berbeda.

"Kami memutuskan untuk mengombinasikan aspek sosial dengan filter, dan sisanya seperti yang ada sekarang," tutup pria berusia 31 tahun tersebut, seperti dilansir Vanity Fair, Sabtu (10/10/2015).

(Din/Cas)*

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya