Ponsel Bongkar Pasang Ini Bakal jadi Pesaing Project Ara Google

Meskipun sama-sama mengusung konsep ponsel bongkar pasang, PuzzlePhone hadir dengan konsep yang berbeda.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 05 Nov 2015, 19:33 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2015, 19:33 WIB
PuzzlePhone
Tampilan ponsel bongkar pasang, PuzzlePhone (sumber: engadget.com)

Liputan6.com, Jakarta - Begitu mendengar ponsel bongkar pasang atau modular mungkin yang pertama kali terlintas di kepada adalah Project Ara dari Google. Namun, nyatanya bukan hanya Google yang mengembangkan ponsel dengan kemampuan seperti itu.

Sebuah perusahaan asal Finlandia diketahui sedang mengembangkan ponsel serupa. Setelah diperkenalkan pada Desember 2014, ponsel yang diberi nama PuzzlePhone ini dikabarkan sedang bersiap menggalang dana lewat platform pendanaan Indiegogo untuk memulai pembuatan serta pengapalan hasil produksi.

Mengutip informasi dari laman Phone Arena, Kamis (5/11/2015), konsep bongkar pasang PuzzlePhone akan sedikit berbeda dengan rencana Project Ara milik Google. PuzzlePhone hanya memiliki tiga modul. Masing-masing modul sudah memiliki beberapa komponen yang disatukan berdasarkan kategori.

Modul pertama disebut 'brain'. Sesuai namanya, modul ini terdiri dari 'otak'nya sebuah ponsel, mulai dari CPU, GPU, RAM hingga memori internal. Modul kedua disebut 'spine' atau dapat diartikan sebagai tulang belakang. Bagian ini merupakan struktur ponsel yang memuat layar, speaker, dan juga mikrophone. Modul terakhir adalah 'heart' yaitu baterai ponsel.

Dari sisi perangkat, PuzzlePhone disebut memiliki desain yang akan tahan selama bertahun-tahun. Ditambah, ponsel ini juga dibuat dari material ramah lingkungan.

Nantinya, PuzzlePhone akan memiliki luas layar 5 inci, prosesor octa-core, dan didukung dengan RAM 3GB. Untuk kamera, PuzzlePhone bakal memiliki kamera depan 5 MP dan kamera belakang 12 MP.

Kendati kelihatannya sudah lebih siap dibandingkan Project Ara Google. Perusahaan pengembang PuzzlePhone memperkirakan, unit pertama ponsel ini baru akan hadir setelah September 2016.

(dam/isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya