Liputan6.com, Moskow - Di pertengahan tahun ini, perusahaan Rosatom State Atomic Energy Corporation (Rosatom) di Rusia akan segera meluncurkan sebuah reaktor nuklir yang diklaim paling kuat dan modern di Kota Novovoronezh.
Dalam keterangan resmi kepada tim Tekno Liputan6.com, Senin (4/4/2016), hal ini demikian karena nuklir yang adalah salah satu sumber energi listrik utama Rusia ini memiliki teknologi "3+". Teknologi ini telah mengalami beberapa kali peningkatan inovasi dan keamanan.
"Sebagai reaktor paling kuat di Rusia, reaktor unit Novovoronezh NPP-2 ini akan memberikan nilai tambah di pasar konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PTLN)," ujar Kepala Sektor Departemen Ekonomi pada Institut Energi dan Keuangan Sergey Kondratyev.Â
Baca Juga
Menurut Kondratev, teknologi generasi 3+ telah diuji coba untuk diimplementasikan pada proyek AP-100 milik Westinghouse, perusahaan asal Amerika Serikat, dan proyek rancangan reaktor European EPR dari Areva, perusahaan asal Prancis.
Sayangnya, tak satu pun dari teknologi tersebut yang mencapai tahap pengumpulan bahan bakar seperti pada Novovoronezh. Akibatnya, implementasi ti 3+ harus ditunda beberapa kali, dan biaya untuk proyek ini membengkak.
"Dengan dimulainya tahapan pengoperasian fisik ini, Rosatom diuntungkan karena kompetitornya tertinggal jauh dari tahapan ini. Artinya, proyek ini akan menjadi proyek referensi di masa depan," tambah Kondratyev. Ia meyakini pengoperasian Novovoronezh akan mengungguli Areva dan Westinghouse.
Sementara Manajer Pembangkit Novovoronezh, Vladimir Povarov, menekankan faktor keselamatan merupakan faktor utama dalam pengoperasian reaktor ini, termasuk proses pengisian bahan bakar yang merupakan tahap paling kritis.
"Guna memastikan keamanannya, replika rakitan bahan bakar dimuat ke bagian inti dan instrumen pengawas neutron flux dipasang. Ini bukan lah pola muatan biasa," Jelas Pavarov.
(Cas/Why)