Terapkan Sistem Online, Surabaya Mampu Hemat Anggaran

Walikota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan pihaknya bisa menghemat 20-25 persen anggaran karena menerapkan sistem online.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 28 Apr 2016, 17:08 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2016, 17:08 WIB
20150804-Walikota Risma Kaget Pasangan Penandingnya Hilang-Jakarta
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini saat mengunjungi kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Selasa (4/8/2015). Risma mendatangi Kemenpan-RB dalam rangka optimalisasi pelayanan publik dan reformasi birokrasi di daerah. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini sistem pelayanan pemerintahan berbasis online tengah digalakkan. Salah satu kota yang sudah menerapkannya adalah kota Surabaya.

Menurut penuturan Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Surabaya ternyata mulai menerapkan e-Government sejak 2002 lalu.

Ia memaparkan, melalui sistem administrasi pemerintahan berbasis online, pemerintah kota Surabaya berhasil melakukan penghematan anggaran kerja. Meskipun tak selalu sama, dalam beberapa tahun terakhir, anggaran kota Surabaya terus menurun.

"Di Surabaya kita sudah tak lagi menggunakan kertas. Semuanya dilakukan melalui online termasuk perizinan. Kira-kira penghematan yang bisa didapatkan dari sistem ini sekitar 20 sampai 25 persen," ujar Risma saat acara Deklarasi Indonesia Fiber-To-The-Home Association (IFA), di Jakarta, Rabu (27/4/2016) kemarin.

Selain itu, melalui sistem online, ia mampu memantau semua aktivitas di kota Surabaya. Dengan demikian, ketika ada hal-hal yang tak sesuai jadwal dan rencana, ia dapat segera mengatasinya.

Sistem online juga dapat dipakai untuk mengetahui kinerja pegawai pemerintah kota Surabaya, termasuk di dalamnya tes Pegawai Negeri Sipil, kenaikan pangkat, mutasi, dan juga pensiun. 

"Semua informasi mengenai pengadaan maupun pekerjaan di kota Surabaya dapat diketahui masyarakat. Oleh karena itu, ketika ada pekerjaan yang sudah dijadwalkan tapi tak dilakukan, masyarakat biasanya langsung menagih pada saya," ujar ibu dari dua orang anak ini.

Saat ini, Surabaya sudah memiliki sebelas 11 sistem e-Government meliputi Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah, e-SDM, e-Monitoring, e-Education, e-Office, Sistem Siaga Bencana, e-Permit, e-Health, SIMPROLAMAS, e-Dishub, termasuk media center.

Risma berujar, sistem ini juga didukung keberadaan koneksi Wi-Fi di tempat-tempat publik, termasuk internet gratis di sekolah-sekolah. Bahkan, saat ini Risma menuturkan pihaknya telah mengembangkan box culvert yang dapat digunakan untuk keperluan penanam kabel serat optik termasuk utilitas di dalamnya.

"Dengan boks-boks yang sudah disiapkan ini, nanti operator tinggal menanamkan kabelnya saja. Jadi, tidak perlu lagi bongkar jalanan. Selain itu, sudah disiapkan juga jalur untuk menarik kabel ke arah pemukiman," kata Risma.

(Dam/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya