Duh, Facebook Sebut Filipina Tengah Berperang

Dalam ucapan selamat hari kemerdekaan untuk Filipina, Facebook salah meletakkan posisi bendera negara yang ternyata memiliki dua arti

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 15 Jun 2016, 14:43 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2016, 14:43 WIB
Ilustrasi Facebook
Ilustrasi Facebook (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Facebook diketahui baru saja melakukan kesalahan tak disengaja kepada Filipina. Media sosial tersebut menyebut Filipina sedang dalam kondisi perang saat 12 Juni lalu, ketika peringatan hari kemerdekaannya. 

Sebenarnya Facebook tak benar-benar menyebut Filipina tengah berperang. Awalnya, Facebook memasang banner yang dimaksudkan untuk memberi ucapan selamat di Hari Kemerdekaan Filipina.

Dalam banner itu, jejaring sosial tersebut mengucapkan selamat atas Hari Kemerdekaan Filipina disertai gambar seorang wanita membawa bendera negara Filipina. 

"Ini untuk kesehatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan Filipina," ujar Facebook dalam pesan tersebut, seperti dikutip dari laman Business Insider, Rabu (15/6/2016).

Bendera Filipina yang diletakkan terbalik oleh Facebook ternyata memiliki arti berbeda (sumber: businessinsider.com)
Namun, gambar bendera yang ditampilkan ternyata keliru. Media Philippine Star menyebut gambar bendera yang dipasang menandakan Filipina sedang dalam kondisi berperang.

Sebagai informasi, ternyata bendera Filipina sedikit berbeda dibanding bendera negara pada umumnya. Bendera negara asal pertinju Manny Pacquio itu ternyata dapat dibaca dua arah.

Apabila warna biru berada di atas warna merah, artinya negara sedang dalam keadaan damai. Sebaliknya, bila warna merah berada di atas biru, berarti negara sedang berperang.

Facebook pun segera menyadari kesalahan tersebut. Media sosial yang kini dipimpin Mark Zuckerberg itu pun meminta maaf dan menyebut kesalahan itu tidak disengaja.

"Kami sangat peduli dengan masyarakat Filipina, termasuk untuk menghubungkan orang-orang saat Hari Kemerdekaan. Namun, kami telah membuat kesalahan," tutur juru bicara Facebook dalam pernyataan resminya.

(Dam/Why)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya