Mengenal Lebih Dekat dengan CEO Yahoo, Marissa Mayer

Siapa sangka, di balik kesibukannya sebagai CEO Yahoo, Marissa Mayer masih memiliki waktu bersama keluarganya.

oleh Agustinus Mario DamarAgustin Setyo Wardani diperbarui 01 Agu 2016, 19:25 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2016, 19:25 WIB
Marissa Mayer
Marissa Mayer

Liputan6.com, Jakarta - Ketika membahas soal Yahoo saat ini, hampir dapat dipastikan sosok Marissa Mayer mendapat perhatian. Bagaimana tidak, wanita kelahiran Wisconsin, Amerika Serikat (AS) 30 Mei 1975 itu berhasil mengubah stigma perusahaan teknologi yang didominasi pria.

Mengawali karir di Google sebagai karyawan perempuan pertama, Mayer yang menguasai bahasa Spanyol dan Jerman ini bertugas sebagai product engineer untuk mengembangkan iklan bertarget berdasarkan jejak pencarian pengguna. 

Pada 2001, ia ditunjuk langsung oleh Larry Page untuk memimpin divisi Product Management and User Interactions di Google.

Setelah bertugas selama kurang lebih empat tahun, wanita yang menempuh pendidikan di Stanford University ini diangkat menjadi Vice President of Search Products & UX.

Setelah 10 tahun bekerja di Google, Mayer berhasil menarik perhatian Silicon Valley dan seluruh dunia. Pada Juli 2012, ia ditunjuk menjadi Presiden dan CEO Yahoo.

(Foto: business insider)
Saat itu, kondisi Yahoo sedang terpuruk, harga saham turun, banyak PHK, dan pendapatan iklan perusahaan terus menurun. Namun. di bawah kepimimpinannya, Yahoo berhasil menambah jumlah pengguna bulanan pengguna mobile tiga kali lipat hingga mencapai 600 juta.

Pencapaian lain yang berhasil dilakukan Mayer adalah membangun bisnis mobile, video, dan sosial Yahoo dari nol hingga menghasilkan US$ 1,6 miliar. Usaha itu dilakukan dari 2011 hingga 2015.

Ia juga berhasil melakukan akuisisi layanan Tumblr dengan nilai US$ 1,1 miliar dan memindahkan blog perusahaan ke layanan itu. Terbaru, ibu tiga anak ini berhasil melakukan negosiasi sehingga Yahoo diakusisi Verizon dengan nilai yang besar, yakni US$ 5 miliar.

Kehidupan Pribadi

Kehidupan Pribadi
Selain sukses dalam karier, perempuan pekerja keras ini juga masih sempat menghabiskan waktu bersama keluarganya.

Meski bergulat dengan masalah Yahoo dan pekerjanya, ia mengaku tetap bercengkerama dengan suaminya, Zachary, dan ketiga anaknya, yaitu Macalliser, Marielle, dan Sylvana.

Mayer mendeskripsikan dirinya sebagai seseorang yang gigih dan loyal. Hal itu diperlihatkan dengan keinginannya memilih bertahan di Yahoo setelah diakuisisi Verizon.

Marissa Mayer
Berkat usahanya juga, Google mampu mencapai pertumbuhan yang cukup signifikan. Sebelumnya, raksasa mesin pencari itu hanya mencatat ratusan ribu pencarian menjadi jutaan pencarian per hari.

Usaha Mayer juga membuahkan hasil, ia berhasil masuk dalam daftar 50 wanita paling berpengaruh. Ia mencatatkan diri sebagai CEO termuda dalam daftar itu. 

(Dam/Tin/Cas)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya