Telkom Terus Bina Kampung Digital UKM

PT Telkom terus membina usaha kecil menengah (UKM) supaya makin melek teknologi informasi komunikasi (TIK)

oleh Muhammad Sufyan Abdurrahman diperbarui 08 Agu 2016, 12:40 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2016, 12:40 WIB
Muhammad Muaf, GM Wiltel Bandung (kiri) dan Suhaya Wondo, Ketua Koperasi Industri Rajut Binong Jati (tengah) melakukan salam komando dalam peresmian Kampung UKM digital Kampoeng Rajoet di Gedung Rumah Ramah. Liputan6.com/Muhammad Sufyan Abdurrahman
Muhammad Muaf, GM Wiltel Bandung (kiri) dan Suhaya Wondo, Ketua Koperasi Industri Rajut Binong Jati (tengah) melakukan salam komando dalam peresmian Kampung UKM digital Kampoeng Rajoet di Gedung Rumah Ramah. Liputan6.com/Muhammad Sufyan Abdurrahman

Liputan6.com, Bandung - Telkom terus membina usaha kecil menengah (UKM) supaya makin melek teknologi informasi komunikasi (TIK), sehingga perluasan usaha bisa dilakukan.

Muhammad Muaf, GM Telkom Bandung, pada akhir pekan lalu mengatakan program kampung digital di sentra rajut di kota Bandung yang terletak di daerah Binong Jati, telah diresmikan.

Produsen sweater, syal, jaket, dan aneka produk berbahan rajut lainnya diberi pelatihan sekaligus kemudahan instalasi sarana dan prasarana pendukung bisnis serta pemasaran daring.

"Ini meneruskan yang sudah kami lakukan di sentra kaos Bandung di kawasan Suci pada Juni tahun lalu. Dengan kampung digital di Suci, produknya makin dikenal dan kian mudah diakses, baik oleh masyarakat luar kota maupun luar negeri," ujar Muaf kepada Tekno Liputan6.com di Bandung, Minggu (7/8/2016).

Menurut Muaf, konsumen makin mudah bertransaksi dengan menggunakan sarana dan prasarana dari BUMN pelat merah tersebut. Bahkan dari Papua, pemesanan kaos, terutama untuk kepentingan pilkada, kian mudah dilakukan.

Demikian pula harapannya dengan program kerja sama di Binong Jati tersebut. Meski skala usahanya memang belum seterkenal di Suci, memiliki potensi produk yang sama baiknya.

GM Telkom Bandung Muhammad Muaf tengah memberikan sambutan dalam peresmian Kampung UKM digital Kampoeng Rajoet di Gedung Rumah Ramah. Liputan6.com/Muhammad Sufyan Abdurrahman
Muaf melanjutkan, secara keseluruhan PT Telkom sedang merancang Program Kampung UKM digital pada 300 sentra UKM di Indonesia hampir di seluruh pulau utama di Indonesia.

"Setiap UKM nanti punya situs web masing-masing sebagai display produk. Pembayaran pun nantinya dilakukan online. Tentu sebelumnya kita beri pelatihan terlebih dahulu kepada para pelaku usaha," tutur Muaf.

Salah satu sarana dan prasarana yang diberikan kepada UKM adalah aplikasi yang diberikan Direktorat Enterprise & Business Service PT Telkom, yakni Bos Toko (Bisa Online untuk Semua Toko).

Ini sebuah aplikasi pemrosesan point of sales, dengan user interface sederhana dan mudah digunakan. UKM, melalui Bos Toko, dapat memiliki modul data penjualan, pembayaran, pembelian, utang-piutang, stok barang, hingga perhitungan laba rugi yang enak dibaca masyarakat awam.

Kepala Bidang Industri Dinas KUKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung, Hani Nurrosjani, saat peresmian menambahkan, kampung digital ini efektif memperluas pemasaran produk. Misalnya, laman pelaku usaha menjadi media pemasaran secara daring.

"Para UKM juga dapat mengetahui model-model apa saja yang sedang in, agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan terkini," ujar Hani, seraya menyebutkan sentra usaha kecil lain yang belum digarap yakni Cibaduyut (sepatu ), Cigondewah (tekstil), dan Cibuntu (tahu-tempe). 

(Msu/Why)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya