Goprec, Solusi Rekrutmen Online Buatan Mahasiswa IPB

Pemenang Lenovo Inspiration Hunt mengungkapkan kisah berdirinya startup Goprec pada Desember 2015 lalu, Simak kisahnya berikut ini.

oleh Jeko I. R. diperbarui 21 Agu 2016, 15:06 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2016, 15:06 WIB
Lenovo Siap Maju
Sigit Prabowo, founder Goprec yang juga merupakan pemenang Lenovo Inspiration Hunt (Liputan6.com/Jeko Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Sabtu malam (20/8/2016), menjadi malam indah bagi Sigit Prabowo. Bagaimana tidak, pria tersebut didapuk sebagai pemenang Lenovo Inspiration Hunt yang merupakan rangkaian acara dari Lenovo SIAP MAJU Youth Festival.

Setidaknya, ia merupakan salah satu dari sepuluh finalis muda berbakat yang tengah mengembangkan usaha startup dan komunitas yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan.

Sigit sendiri meboyong karyanya yang diberi nama Goprec untuk dipresentasikan kepada juri bahwa startup miliknya itu pantas siap maju dan mendapatkan dukungan.

Impiannya pun terwujud. Pekan depan, pria yang masih menekuni semester akhir di jurusan Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor (IPB) ini akan mengikuti sesi mentoring khusus bersama entrepreneur muda kenamaan Billy Boen.

Lantas, apa itu Goprec? Tekno Liputan6.com secara ekslusif mewawancarai pria pecinta rujak ini seusai malam penghargaan Lenovo Inspiration Hunt. Sigit menjelaskan kisahnya kala mendirikan Goprec.

“Passion saya kuat di startup, makanya ingin belajar dan mengembangkan startup. Saya memang kebayang ingin mendirikan startup dari awal kuliah, sebelum masuk kampus juga pernah buat organisasi kecil. Saya juga sempat ‘berguru’ dengan teman dekat yang sudah menekuni startup, dari situ mulai belajar-belajar,” kata Sigit.

Sigit, yang dulunya belum pernah terbayang bakal mendirikan startup, mengungkap cikal bakal Goprec tercipta kala ia sedang melakukan project kuliah dan ditugaskan membuat sebuah platform.

Saya kepikiran membuat platform yang memudahkan langkah administratif dan rekrutmen kepanitiaan jadi mudah. Karena saya suka berorganisasi dan berkepanitiaan, saya di situ melihat bahwa tren kepanitiaan masih berkarakter administratif--mengadakan sesuatu masih manual, menggunakan kertas, nge-print, cetak foto, dan mahal. Sedangkan organisasi yang kita ikuti kan nggak dibayar, murni tenaga sendiri,” ia melanjutkan.

Dari situlah, Sigit mendirikan Goprec bersama rekannya yang menimba ilmu di Universitas Indonesia. Alasannya simpel, ingin mengubah stigma orang-orang yang tadinya memakai cara lama menggunakan cara offline, jadi online.

“Saya ingin semuanya terbiasa dengan dunia digital. Kenapa tidak jika hal-hal yang biasa kita lakukan, seperti cetak foto, nge-print, menulis formulir, bisa didigitalisasikan?”

Saat ini, Sigit menargetkan Goprec untuk kalangan mahasiswa karena ia menilai mereka sudah pada tahap yang matang untuk mengikuti organisasi.

“Dimulai dari internal dulu di IPB. Target sih nantinya akan ke semua kampus yang tersebar di seluruh di Indonesia,” tuturnya.

Goprec sendiri baru didirikan sejak Desember 2015. Sigit mengatakan, untuk sekarang pihaknya masih dalam tahap pertumbuhan user karena masih digunakan secara internal oleh mahasiswa IPB. Kala pertama Goprec didirikan, ia mendapatkan sentimen pesimistis dari rekan-rekannya


“Pertama-tama memang agak berat, awalnya ditanggapi negatif oleh teman-teman karena terbiasa dengan cara administrasi yang konvensional. Lambat laun kami memberikan sosialisasi dan tutorial soal open recruitment via Goprec, jadi malah terbiasa,” sambungnya.

Sebagai juara Lenovo Inspiration Hunt, Sigit pun berpesan kepada semua generasi millenials yang sudah merintis bisnis, untuk terus berinovasi, jangan takut cepat menyerah dan tetap berusaha.

Keep on doing. Karena bisnis yang dijalankan jangka panjang, selama bisnisnya bertujuan untuk problem solving,” pungkasnya.

(Jek/Isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya