Edukasi soal e-Commerce, idEA dan BRI Gelar Brilliant idEA Market

Brilliant idEA Market 2016 ini bertujuan mengedukasi masyarakat tentang sistem pembayaran (payment gateway) dalam pembayaran e-Commerce

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 13 Des 2016, 19:45 WIB
Diterbitkan 13 Des 2016, 19:45 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Industri e-Commerce Indonesia disebut-sebut punya potensi sangat besar. Ini membuat Indonesia ditargetkan menjadi pemimpin ekonomi digital di Asia Tenggara pada 2020.

Namun hasil penelitian sejumlah lembaga menemukan masih banyak masyarakat Indonesia merasa insecure alias takut berbelanja secara online, terutama dalam hal keamanan dan metode pembayaran. Maka itu Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) dan Bank BRI menggelar Brilliant idEA Market pada 16-18 Desember 2016 di Senayan City, Jakarta.

Ketua Umum idEA Aulia Marinto mengatakan, pada Brilliant idEA Market 2016 ini pihaknya berupaya untuk mengedukasi masyarakat tentang sistem pembayaran (payment gateway) dalam pembayaran e-Commerce. Dalam acara ini, BRI menghadirkan edukasi pembayaran melalui kartu kredit, Pay by QR Code, e-Pay, dan Briva Online.

"Brilliant idEA Market merupakan event transaksi belanja langsung oleh penjual online to offline. Kegiatan ini memberikan edukasi dan customer experience kepada konsumen agar nantinya lebih nyaman dan aman saat berbelanja online," ujar Direktur Consumer Bank BRI Sis Apik Wijayanto di Jakarta, Selasa (13/12/2016).

Aulia menjelaskan, Brilliant idEA Market ini juga merupakan kelanjutan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). "Jumlah tenant yang ikut dalam acara ini sebanyak 121 tenant, menyediakan tawaran menarik melalui diskon, booth, serta event di luar transaksi seperti talkshow sebagai upaya untuk edukasi masyarakat," kata Aulia.

Ia menambahkan, kumpulan aktivitas edukasi ini sesuai dengan peta jalan e-Commerce. "Jadi edukasi baik pelaku, pembayaran, seller, logistik, dan kali ini adalah pembayaran. Nantinya di ujung tahun, kami akan melihat aktivitas industri e-Commerce ini tanpa harus didorong pemerintah," ujar Aulia.

idEA sebagai mitra pemerintah, menurut Aulia, juga berperan untuk memastikan inisiatif peta jalan e-Commerce terlaksana. "Indonesia masih di tahap awal sebab e-Commerce masih sedikit, padahal potensinya besar. Bahkan pada 2020 potensinya diprediksi mencapai US$ 130 miliar," papar Aulia.

Kemudian, karena menurut Aulia e-Commerce tak sekadar menjual produk fashion, di Brilliant idEA Market pihaknya menyiapkan bermacam-macam produk, misalnya produk jasa.

(Tin/Why)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya