Ini Keunggulan Teknologi Massive MIMO bagi Pengguna 4G

Sejumlah keuntungan dapat dirasakan konsumen, antara lain akses data lebih cepat, baterai lebih hemat, dan jangkauan jaringan lebih luas.

oleh Andina Librianty diperbarui 16 Jan 2017, 17:30 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2017, 17:30 WIB
Smartfren
Smartfren dan ZTE menggelar uji coba teknologi Massive MIMO Base Stations dan Multo-Antenna Space Division Multiple Access (SDMA) di kantor Smartfren di BSD City, Tangerang Selatan. (Liputan6.com/Andina Librianty)

Liputan6.com, Tangerang - PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) menggandeng ZTE Corporation untuk melakukan uji coba teknologi Massive Multiple Input Multiple Output (MIMO). Teknologi ini tak hanya mendukung evolusi 4G menuju 5G, tetapi juga menghadirkan serangkaian keuntungan bagi konsumen.

Dijelaskan Chief Technical Officer Smartfren, Christian Daigneault, sejumlah keuntungan yang dapat dirasakan konsumen antara lain akses data lebih cepat, baterai lebih hemat, dan jangkauan jaringan lebih luas.

"Dengan sistem antena ini, konsumen bisa mendapatkan koneksi langsung sehingga tak perlu mentransfer banyak power. Ini membuat hemat baterai," tutur Daigneault saat ditemui Tekno Liputan6.com di kantor Smartfren di BSD, Tanggerang Selatan, Senin (16/1/2017).

Massive MIMO memiliki cakupan area hingga 5 kilometer, ketinggian sekira 30 lantai dengan kecepatan akses data 400 Mbps. Hampir semua smartphone yang ada di pasaran saat ini kompatibel dengan teknologi tersebut.

Pada dasarnya, semakin banyak antena yang dimiliki base station, performa jaringan dan koneksi menjadi lebih baik. Merujuk pada hal itu, teknologi Massive MIMO dinilai ideal karena memiliki antena lebih banyak daripada dua teknologi serupa, yaitu 2 x 2 MIMO dan 4 x 4 MIMO.

Massive MIMO memiliki 64 antena, jadi kemungkinan perangkat mendapatkan sinyal lebih cepat. Analogi sederhananya diibaratkan dengan jalan raya. Jika sebelumnya ada dua jalur, teknologi ini akan memperluas jumlah jalur menjadi delapan jalur.

Saat ini, Massive MIMO sedang diuji coba secara komersil di tiga lokasi di Jakarta dan Surabaya. Sampai kuartal III 2017, jumlahnya diprediksi akan mencapai 100 lokasi.

Teknologi ini dinilai akan maksimal untuk lingkungan perkantoran dengan gedung-gedung tinggi, pusat perbelanjaan dan lokasi hotspot. Atau dengan kata lain, area dengan trafik yang padat.

"Pada Q3 ini akan lebih banyak lagi teknologi ini tersebar. Kami akan terus kembangkan, tergantung prioritas area mana yang lebih membutuhkan," ungkapnya.

Sementara dari sisi operator, teknologi ini dapat membantu meringankan biaya konstruksi jaringan, mengimplementasikan penyebaran jaringan dengan lebih cepat, dan meningkatkan efektivitas biaya. Selain itu juga mampu membantu operator melakukan evolusi teknologi 4G menuju 5G.

"Solusi Pre 5G Massive MIMO yang diterapkan ZTE memberikan kemajuan secara signifikan terhadap jaringan 4G, sehingga memungkinkan operator menyediakan pengalaman 5G pada perangkat 4G dalam jangka waktu yang pendek," jelas Account Director ZTE Indonesia, Andy Xiong.

(Din/Cas)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya