Edukasi Pegang Peranan Penting dalam Menangkal Penyebaran Hoax

Komunitas Masyarakat Anti Hoax mulai lakukan edukasi yang lebih intensif kepada kalangan masyarakat dalam menyikapi penyebaran berita hoax

oleh Yuslianson diperbarui 03 Feb 2017, 15:30 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2017, 15:30 WIB
Septiaji Eko Nugroho
Septiaji Eko Nugroho selaku Ketua Masyarakat Indonesia Anti Hoax. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini, masyarakat dan pemerintah Indonesia sedang dibuat 'jengah' dengan fenomena penyebaran berita finah, hasut, dan hoax yang semakin marak terjadi.

Melihat hal tersebut, Masyarakat Indonesia Anti Hoax pun memulai gerakan jangka panjang dalam bidang kontra narasi, edukasi literasi, advokasi dan memperluas jejaring dengan silaturahmi.

Berbekal ribuan relawan di lebih dari 8 kota (Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Solo, Wonosobo, Batam) dan kota lain, sudah memulai aktivitas memerangi peredaran hoax ini.

"Untuk itu, kami tidak berjalan sendiri. Kami bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, ormas, pemerintah daerah, tokoh lintas agama, dan tokoh masyarakat," ujar Septiaji Eko Nugroho selaku Ketua Masyarakat Indonesia Anti Hoax saat ditemui Tekno Liputan6.com di Jakarta, Jumat (3/2/2017).

Lebih lanjut, ia menuturkan langkah yang dapat masyarakat gunakan untuk mengurangi penyebaran hoax. "Paling tidak ada empat elemen yang menjadi target advokasi atau edukasi kami, yaitu keluarga, tokoh agama dan masyarakat, serta pemerintah dan pengelola media sosial," tambahnya.

"Keluarga merupakan garda terdepan dalam upaya memerangi hoax. Kenapa? Karena keluarga adalah simpul terkecil dari upaya pemanfaatan media sosial," jelasnya. Berawal dari keluarga, orangtua dapat mengawasi dengan ketat konten-konten yang menyebar di media sosial.

Jadi platform penyebaran berita hoax paling banyak, Aji dan teman-teman komunitas pun beberapa kali bertemu dengan media sosial besar di Indonesia seperti Twitter, Google, dan Facebook.

Terkait rencana Kemkominfo yang akan melakukan konferensi video dengan Facebook pada Senin (6 /2/2017), Aji optimistis pertemuan kedua belah pihak akan menghasilkan sesuatu yang positif, dan masukkan dari beberapa teman komunitas dapat disampaikan kepada pihak yang terkait.

Pemerintah pun pegang peranan penting dalam pencegahan berita hoax. Hanya saja, Aji tidak ingin terlalu bergantung dengan pemerintah.

"Pemerintah dapat ikut andil dalam pencegahan penyebaran berita hoax ini disaat kasus-kasus tertentu saja. Ada baiknya beberapa kasus yang terjadi saat ini di selesaikan dengan diskusi," pungkasnya.

(Ysl/Cas)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya