Liputan6.com, Jakarta - Dunia dikejutkan dengan insiden usir paksa seorang penumpang pesawat maskapai United Airlines gara-gara kelebihan penumpang.
Peristiwa ini terdokumentasikan dalam sebuah video singkat yang kemudian jadi viral sekaligus mendapat kecaman netizen di media sosial di seluruh dunia.
Advertisement
Baca Juga
Dalam video viral tersebut, tampak bahwa seorang pria tua berkaca mata diseret paksa untuk turun dari pesawat. Pihak United Airlines pun berkilah, pengusiran paksa terjadi karena penumpang berwajah Asia itu menolak turun secara sukarela.
Lalu siapakah sebenarnya pria tersebut? Berdasarkan laporan Daily Mail yang Tekno Liputan6.com kutip, Rabu (12/4/2017), terungkap identitas sang penumpang. Rupanya, ia bernama David Dao, seorang dokter spesialis anak berkewarganegaraan Amerika Serikat.
Ia sempat dikira imigran dari Tiongkok, rupanya terungkap bahwa dokter Dao merupakan imigran Vietnam.
Diketahui, dokter Dao memiliki seorang istri bernama Teresa (69) yang juga merupakan dokter anak dan membuka praktik di Elizabethtown, dekat Louiseville AS. Pasangan ini memiliki lima orang anak. Seperti kedua orangtuanya, empat dari lima anak dokter Dao juga berprofesi sebagai dokter.
Sebelumnya, dokter Dao bekerja di Hardin Memorial Hospital sekaligus membuka praktik. Izin dokter Dao pernah dicabut sementara pada tahun 2003 karena adanya kasus. Kemudian, Dao mendapatkan izin praktik dokternya kembali pada 2015.
Daily Mail menyebut, Dao memiliki kegemaran bermain poker dan telah mengikuti kompetisi di World Series of Poker beberapa waktu lalu. Dalam sebuah turnamen poker tahun 2009, ia berhasil mendapat peringkat kedua. Laman World Series of Poker mencatat, Dao telah mengantongi US$ 234 ribu (setara Rp 3,1 miliar) untuk tiap kemenangan saat bermain poker.
Usai kejadian memalukan itu, CEO United Airlines Oscar Munoz merilis pernyataan. Munoz mengatakan, seperti netizen, dirinya juga merasa terganggu dengan insiden tersebut. Ia pun tak lupa meminta maaf atas kejadian usir paksa dengan kekerasan itu.
Sayangnya, dalam email pribadi kepada karyawan, Munoz justru terkesan mendukung tindakan para krunya. Ia memuji tindakan kru yang masuk ke dalam pesawat dan meminta penumpangnya turun karena tak mau turun sukarela dari pesawat.
(Tin/Ysl)