Liputan6.com, Jakarta - Secara teori, setiap pengguna hanya boleh memiliki satu akun Facebook untuk dirinya sendiri. Kenyataannya, sejumlah pengguna justru punya lebih dari satu akun Facebook: satu untuk umum dan yang lainnya akun pribadi khusus berteman dengan anggota keluarga.
Tak hanya itu, ternyata ada juga orang yang sengaja membuat akun-akun Facebook untuk tujuan tak wajar. Misalnya saja untuk kekerasan siber (cyberbullying) atau meniru seorang (akun palsu).
Advertisement
Baca Juga
Mengutip laporan Ubergizmo, Sabtu (15/4/2017), pengguna yang menyalahgunakan Facebook akan makin sulit dalam membuat akun palsu atau akun untuk kekerasan siber. Sebab, jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg cs membuat pendeteksian akun palsu jadi lebih mudah.
Dalam sebuah unggahan di Facebook, Manajer Tim Perlindungan dan Pemeliharaan Shabnam Shaik mengatakan, pihaknya telah memperbaiki sistem pengenalan akun-akun palsu dengan mengidentifikasi pola aktivitas akun tersebut.
"Contohnya, sistem kami mungkin mendeteksi adanya unggahan berulang terkait satu konten atau banyaknya jumlah pesan yang dikirimkan oleh akun tersebut," kata Shaik dalam unggahannya.
Ia menambahkan, dengan perubahan ini, Facebook berharap dapatmengurangi penyebaran aktivitas palsu termasuk spam, informasi palsu, atau konten berbau penipuan yang sering dibagikan oleh pencipta akun palsu.
Shaik juga menuliskan apa yang dilakukan Facebook itu merupakan langkah awal untuk mengatasi akun-akun palsu. "Facebook akan terus bekerja keras untuk meningkatkan layanan. Ini hanya langkah awal, kami harap selalu ada kemajuan baru untuk batu loncatan ke arah yang lebih baik," kata Shaik.
(Tin/Cas)