Setelah Teror London, PM Inggris Ingin Internet Lebih Dikontrol

Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May, kembali meminta dunia mulai mengatur internet untuk melawan teroris.

oleh Andina Librianty diperbarui 07 Jun 2017, 17:30 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2017, 17:30 WIB
Theresa May saat konferensi pers terkait ledakan Manchester Arena (AP)
Theresa May saat konferensi pers terkait ledakan Manchester Arena (AP)

Liputan6.com, London - Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May, kembali meminta dunia mulai mengatur internet untuk melawan teroris. Himbauan ini disampaikan sebagai respon atas teror London, yang terjadi pada Sabtu malam (3/6/2017).

Menyusul serangan teror di London itu, May menginginkan sejumlah peraturan baru untuk dunia siber. Peraturan tersebut untuk menghilangkan ruang aman bagi ekstremis di ranah online.

Menurut May, internet dan perusahaan-perusahaan layanan internet memberikan peluang bagi ideologi semacam itu untuk berkembang. Ruang siber, katanya, harus diatur untuk mencegah penyebaran rencana ekstremis dan teroris.

"Kita tidak bisa mengizinkan ruang aman bagi ideologi ini untuk terus berkembang. Kita harus bekerja sama dengan pemerintah-pemerintah demokratis untuk mencapai kesepakatan internasional yang mengatur ruang siber, agar bisa mencegah penyebaran rencana ekstremis dan teroris," jelas May, seperti dikutip dari Softpedia, Rabu (7/6/2017).

Ini bukan kali pertama May menghimbau kerja sama internasional dan menekan perusahaan-perusahaan internet. Setelah serangan teror sebelumnya, ia mengkritik WhatsApp karena memberikan enkripsi end-to-end kepada para pengguna, sehingga penegak hukum setempat tidak bisa melihat pesan terakhir penyerang.

(Din/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya