Line Masih Fokus pada Pesan Instan di Indonesia

Ini alasan kenapa sejumlah layanan terbaru Line tidak tersedia secara merata di empat negara pangsa pasar aplikasi pesan instan tersebut.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 17 Jun 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2017, 13:00 WIB
Line Conference 2017
CEO Line, Takeshi Idezawa. Liputan6.com/ Rita Ayuningtyas

Liputan6.com, Shibuya - Aplikasi pesan instan Line akan merilis sejumlah layanan terbarunya, seperti Line Live. Namun, layanan itu tidak merata tersedia di empat negara pangsa pasar Line. Indonesia misalkan. Mengapa?

Senior Director Global Communication Line, Brian Lee, mengatakan pihaknya memiliki target tersendiri di Indonesia.

"Kami masih fokus di messenger dan meningkatkan jumlah penggunanya," ujar Lee, di kantor pusat Line di Shinjuku, Tokyo, Jepang, Jumat 16 Juni 2017.

Oleh karena itu, sesuai dengan visi terbarunya, Line telah mengembangkan sejumlah fitur pada aplikasi percakapannya.

CEO Line Takeshi Idezawa mengatakan setiap pengembangan aplikasi disesuaikan dengan kebutuhan lokal negara tersebut. Tak heran jika ada layanan Line yang tersedia di Indonesia tapi tidak di negara lain, begitu pula sebaliknya. Sebab, lanjut dia, lokalisasi itu sangat penting.

Misalkan Line Jobs yang tidak tersedia di Jepang, Taiwan dan Thailand atau Line Live yang belum masuk ke Indonesia dalam waktu dekat.

"Dalam hal strategi, kami melakukan lokalisasi di setiap pasar, kami akan menyesuaikan dengan budaya setempat agar pasar kami lebih baik di masing-masing negara," ujar Idezawa.

Lokalisasi layanan Line di Indonesia seperti kerja sama dengan Go-Jek dalam memberikan layanan online-to-offline, serta kerja sama dengan Bank Mandiri dalam hal pembayaran dengan Line Pay.

(Rita Ayuningtyas/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya