Mengapa Pluto Bisa Pancarkan Sinar X?

Pancaran sinar X di permukaan planet Pluto masih menjadi misteri di kalangan astronom. Mengapa demikian?

oleh Jeko I. R. diperbarui 17 Jul 2017, 07:30 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2017, 07:30 WIB
Tak Hanya Manusia, Pluto Juga Punya `Hati`
Bentuk corak permukaan yang hadir di planet tersebut menyerupai hati

Liputan6.com, California - Pluto adalah salah satu objek luar angkasa paling menarik untuk ditelusuri. Pada 2015 NASA mencetak rekor baru dengan mengirim New Horizons ke orbitnya.

Walau pencapaiannya terbilang sukses, masih banyak misteri yang belum bisa dipecahkan NASA tentang Pluto, termasuk fenomena mengapa ia bisa memendarkan sinar X dari permukaan.

Peristiwa tersebut dibuktikan dari foto jepretan kamera New Horizons yang diunggah pada akhir 2015. Pada foto itu, planet kerdil tersebut memperlihatkan gumpalan cahaya biru yang diduga kuat merupakan sinar X.

Para astronom kaget mengapa Pluto bisa memancarkan sinar X. Pasalnya, Pluto adalah planet dengan bebatuan bersuhu dingin. Logikanya, mustahil bagi Pluto bisa mengeluarkan sinar X.

Spekulasi ilmiah para astronom akhirnya sampai pada teori bahwa sinar X Pluto yang muncul akibat cahaya matahari. Faktanya, matahari tidak hanya bisa memberikan cahaya dan panas, melainkan juga partikel yang mengalir. Jadi, partikel-partikel Matahari yang bertemu dengan Pluto bisa jadi menciptakan sinar X.

Teori ini memang belum bisa diakui kebenarannya sebab Pluto adalah planet terjauh, bahkan di luar Tata Surya. Jaraknya saja sekitar 6 miliar kilometer dari Matahari.

Jadi, untuk bisa sampai ke Pluto, partikel cahaya Matahari setidaknya butuh waktu sangat lama. Karena itu, mereka masih terus mencari tahu alasan mengapa sinar X itu benar-benar terpancar dari permukaan planet.

Sebagai informasi, New Horizon telah berhasil menangkap beberapa citra permukaan Pluto sepanjang 2015. Salah satunya adalah kemungkinan keberadaan gunung berapi di planet tersebut.

Selain itu, pada awal misi, permukaan Pluto disebut-sebut memiliki kondisi serupa Bumi. Hanya, atmosfer Pluto lebih banyak dipengaruhi nitrogen yang membuat titik bekunya mencapai -210 derajat.

Misi penjelajahan Pluto dengan pesawat tak berawak ini dimulai pada 2006. Setelah sembilan tahun melakukan perjalanan, pesawat itu akhirnya mengirimkan konfirmasi kedatangannya di Pluto pada Juli 2015.

(Jek/Why)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya