Inilah Pesawat NASA yang Bakal Menembus Matahari

Pesawat bernama "Parker Solar Probe" ini bahkan bisa bertahan dalam suhu ekstrem sekalipun hingga 1.371 derajat Celsius.

oleh Jeko I. R. diperbarui 29 Sep 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2017, 06:30 WIB
NASA
Misi baru NASA mengirimkan pesawat luar angkasa ke atmosfer matahari. (Doc: NASA)

Liputan6.com, California - Seperti diwartakan sebelumnya, NASA siap menjalankan misi terbaru di mana akan menerbangkan pesawat ruang angkasa ke Matahari. Jika sesuai dengan rencana, misi tersebut akan dilakukan mulai 2018.

Dan kini, ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut mengungkap jenis pesawat ruang angkasa yang akan digunakan untuk menembus Matahari.

Pesawat itu, sebagaimana dilansir laman Mirror pada Jumat (29/9/2017) bernama "Parker Solar Probe" dan dipamerkan secara terbatas.

Pimpinan ilmuwan Parker Solar Probe Nicky Fox, mengatakan pesawat dirancang untuk bisa terbang setidaknya ke titik korona Matahari.

"Korona adalah 'kunci' utama dari semua misteri Matahari yang diperdebatkan ilmuwan selama beberapa dekade. Kami berharap Parker bisa menembus dan mempelajarinya," ujar Fox.

Fox sendiri mengungkap pesawat ini bisa bertahan dalam suhu ekstrem hingga 2.500 derajat Fahrenheit (sekitar 1.371 derajat Celsius).

Nanti, pesawat bertugas untuk mengumpulkan data yang dipelajari ke Bumi dalam jarak 89 juta mil untuk membantu peneliti mengamati karakteristik atmosfer dan korona Matahari.

Walau begitu, insinyur sistem Parker Solar Probe Jim Kinnison mengatakan masih butuh waktu lama untuk menguji pesawat sebelum akhirnya diterbangkan pada 2018.

"Alasannya, bukan perkara mudah menerbangkan wahana khusus ke orbit Matahari karena selain panas, partikel supersoniknya bisa membahayakan," tutur Kinnison.

Sekadar informasi, Parker Solar Probe sebetulnya sudah dirancang sejak 2014. Adapun pesawat ini dinamai atas tribut untuk insinyur University of Chicago bernama Eugene Parker, yang mampu membuktikan keberadaan badai matahari pada 1958 silam.

Parker Solar Probe sendiri dirancang di laboratorium Johns Hopkins University. Ia akan terbang mengitari Planet Venus sebanyak tujuh kali sebelum akhirnya beranjak ke Matahari pada 2024.

Terkait dana pembangunan pesawat, NASA dilaporkan telah menggelontorkan sekitar US$ 1,5 miliar untuk menciptakan pesawat ini.

Pesawat luar angkasa Solar Probe Plus akan dilindungi dengan material yang diklaim tahan terhadap panas dan radiasi Matahari. Instrumennya akan dilindungi dengan material carbon-composite dan thermal protection system dengan ketebalan 4,5 inci.

(Jek/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya