Ini Alasan Mengapa Bali Dipilih Jadi Lokasi AdAsia 2017

Mengapa Bali dipilih sebagai lokasi strategis diselenggarakannya AdAsia 2017 pada 8-10 November 2017?

oleh Jeko I. R. diperbarui 01 Nov 2017, 09:30 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2017, 09:30 WIB
AdAsia 2017
Konferensi pers AdAsia 2017 yang diadakan di Hotel Gran Mahakam, Jakarta, Selasa (31/10/2017) kemarin. Liputan6.com/ Jeko Iqbal Reza

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kembali menjadi tuan rumah AdAsia 2017. Ini pertama kalinya setelah Indonesia 'absen' selama 22 tahun tidak menjadi tuan rumah konferensi marketing dan periklanan paling bergengsi tersebut.

Lokasi AdAsia 2017 sendiri akan bertempat di Nusa Dua Convention Center, Bali pada 8-10 November 2017. Lantas, mengapa Bali dipilih sebagai lokasi strategis diselenggarakannya AdAsia 2017?

Disampaikan Maya Watono, Head of Organizing Committe AdAsia 2017, alasan panitia AdAsia 2017 memilih Bali sebagai lokasi konferensi karena Pulau Dewata ini dinilai sebagai lokasi atraktif untuk meningkatkan industri pariwisata.

"Bali itu adalah central of tourism attraction. Mudah meng-attract speaker kami ke Bali. Lagipula, banyak (para peserta dan speaker AdAsia 2017) yang bawa keluarga mereka pas datang ke sini. Jadi Bali adalah lokasi yang sesuai karena tidak cuma untuk bekerja, tetapi juga untuk berlibur dan menikmati salah satu kekayaan budaya Indonesia di sini," kata Maya kepada Tekno Liputan6.com di sela-sela konferensi pers AdAsia 2017 yang diadakan di Hotel Gran Mahakam, Jakarta, Selasa (31/10/2017) kemarin.

Maya juga mengungkap, proses pemilihan Bali sebagai lokasi AdAsia 2017 bukanlah proses yang mudah. Proses bidding terjadi sekitar empat tahun lalu, dan Bali akhirnya dipilih karena menjadi lokasi dengan tingkat kesiapan terbaik.

"Waktu itu pas bidding juga ada beberapa negara dengan lokasi ideal, seperti Thailand dengan Chiang Mai, Filipina dengan Manila, nah Indonesia juga harus punya 'peluru'nya, yakni Bali," lanjutnya menerangkan.

Walau demikian, tambah Maya, tak menutup kemungkinan semisal Indonesia di waktu mendatang menjadi tuan rumah AdAsia lagi, panitia akan memilih lokasi-lokasi selain bali.

"Kami ingin mempromosikan Indonesia ke kancah global bahwa negara kita itu kaya akan budaya. Maka itu kami juga telah menimbang-nimbang lokasi lain, seperti Yogyakarta, Bangka Belitung, dan masih banyak lagi," tutupnya.

AdAsia 2017 mengusung tema "Globalizasian: Advancing New Possibilities" yang akan berfokus pada tren terbaru di industri periklanan dan menyorot banyak studi kasus marketing dan periklanan di wilayah Asia Pasifik.

Akan ada lebih dari 30 pembicara kelas dunia seperti Brand Evangelist of Cava dan Former Brand Evangelist of Apple Guy Kawasaki, F1 Grand Prix Winner David Coulthard, penulis buku Buyology Martin Lindstrom, pendiri Kickstarter Charles Adler, CMO Go-Jek Piotr Jakubowski.

Ada pula CEO iflix Malaysia Azran Ozman Rani, VP Oglivy Noor Shelina Janmohamed, COO Emtek dan CEO SCM Sutanto Hartono, mantan Sekretaris Jendral PBB dan penerima penghargaan Nobel Perdamaian Dunia Kofi Annan, dan masih banyak lagi. Mereka semua akan membawakan topik "Positive Change" di mana bisnis akan menjadi bagian penting dalam perubahan positif.

Informasi mengenai AdAsia 2017, yang salah satu sponsornya adalah PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), juga bisa diperoleh dengan cara mem-follow BBM Channel AdAsia 2017 di aplikasi BBM.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya