Indonesia Kembali Didapuk Jadi Tuan Rumah AdAsia 2017

Setelah 22 tahun absen, Indonesia akhirnya kembali menjadi tuan rumah AdAsia pada tahun 2017.

oleh Jeko I. R. diperbarui 31 Okt 2017, 18:30 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2017, 18:30 WIB
AdAsia 2017
Konferensi Pers AdAsia 2017 di Jakarta, Selasa (31/10/2017). (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akhirnya menjadi tuan rumah AdAsia 2017, yakni konferensi marketing dan periklanan bergengsi yang juga menjadi ajang berbagi ilmu dari pakar bisnis dan marketing. Acara besar ini juga akan menjadi kesempatan di mana pengunjungnya bisa berjejaring dengan para praktisi bisnis lokal hingga internasional.

Kembalinya Indonesia sebagai tuan rumah AdAsia 2017 sendiri karena telah melewati proses bidding yang dimenangkan oleh Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI). Diketahui, Indonesia tidak berpartisipasi dalam penyelenggaraan AdAsia selama 22 tahun. Terakhir, Indonesia menjadi Tuan Rumah AdAsia pada 1995 silam.

Maya Watono, Head of Organizing Committe AdAsia 2017, mengatakan pihaknya mengaku antusias dan senang karena Indonesia kembali menjadi tuan rumah konferensi marketing paling prestisius di seluruh Asia setelah 22 tahun lamanya tidak berpartisipasi.

"Indonesia itu terakhir jadi tuan rumah AdAsia waktu 1995, konferensi bahkan diresmikan oleh Presiden Soeharto. AdAsia waktu itu konon disebut sebagai yang terbaik. Effort semua (peserta dan panitia) yang terlibat bagus sekali," kenang Maya saat konferensi pers AdAsia 2017 di Hotel Gran Mahakam, Jakarta, Selasa (31/10/2017).

Setelah dua dekade, Maya berharap AdAsia 2017 bisa mengulangi kesuksesan AdAsia 1995 dalam segala sisi. Dalam momen berharga ini pun, pihaknya ingin mempromosikan Indonesia ke kancah global, termasuk kemajuan besar dalam industri periklanan di Tanah Air.

"Acara ini adalah ajang showcase untuk Indonesia, baik dari sisi destinasi mau pun bisnis. Target kami menghadirkan 1.500 peserta dari 16 negara," lanjutnya menerangkan.

Indonesia sendiri dinilai sebagai salah satu negara di Asia yang paling berpotensi dengan perkembangan industri periklanan terbesar di Asia. Ada lebih dari 8.000 brand yang aktif di pasar dan 400 perusahaan di bidang periklanan. Total dari industri periklanan bahkan diklaim mencapai Rp 120 triliun setiap tahunnya.

Sekadar informasi, AdAsia adalah konferensi marketing dan periklanan yang dihelat setiap dua tahun sekali oleh AFAA (Asian Federation of Advertising Associations) yang terdiri dari 16 negara anggota.

Adapun AdAsia 2017 akan diselenggarakan di Bali, tepatnya di Nusa Dua Convention Center pada 8-10 November 2017. Tema yang diusung adala "Globalizasian: Advancing New Possibilities" yang akan berfokus pada tren terbaru di industri periklanan dan menyorot banyak studi kasus marketing dan periklanan di wilayah Asia Pasifik.

Akan ada lebih dari 30 pembicara kelas dunia seperti Brand Evangelist of Cava dan Former Brand Evangelist of Apple Guy Kawasaki, F1 Grand Prix Winner David Coulthard, penulis buku Buyology Martin Lindstrom, pendiri Kickstarter Charles Adler, CMO Go-Jek Piotr Jakubowski.

Ada pula CEO iflix Malaysia Azran Ozman Rani, VP Oglivy Noor Shelina Janmohamed, COO Emtek dan CEO SCM Sutanto Hartono, mantan Sekretaris Jendral PBB dan penerima penghargaan Nobel Perdamaian Dunia Kofi Annan, dan masih banyak lagi. Mereka semua akan membawakan topik "Positive Change" di mana bisnis akan menjadi bagian penting dalam perubahan positif.

(Jek/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya