Jerman Minta Orangtua Hancurkan Smartwatch Anak, Kenapa?

Otoritas Jerman meminta orangtua menghancurkan smartwatch pemantau anak dan melarang penjualannya. Apa penyebabnya?

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 20 Nov 2017, 07:30 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2017, 07:30 WIB
Huawei Luncurkan Smartwatch Khusus Anak-anak
Ilustrasi: Smartwatch anak (Sumber: PhoneReviews.com)

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan zaman telah membuat berbagai perangkat yang mulanya hadir untuk orang dewasa juga hadir bagi anak-anak. Sebut saja smartwatch, smartphone, hingga tablet yang dirancang untuk anak-anak.

Orangtua juga bisa memantau keberadaan anak mereka menggunakan smartwatch. Sayangnya, pemerintah Jerman justru melarang orangtua untuk memasangkan smartwatch yang bisa memantau keberadaan anaknya.

Tidak cukup sampai di situ, pemerintah Jerman juga melarang penjualan smartwatch khusus untuk anak-anak. Badan pengawas telekomunikasi Jerman, Federal Network Agency, juga memerintahkan orangtua yang memiliki tracker anak untuk menghancurkannya.

Menurut Presiden Federal Network Agency Jerman, Jochen Homann, hal ini perlu dilakukan karena masalah privasi.

"Lewat sebuah aplikasi, orangtua bisa menggunakan smartwatch anak untuk mendengarkan lingkungan sekitar anak-anaknya dan itu bisa dianggap sebagai sistem transmisi tidak sah. Berdasarkan penelitian kami, orangtua juga mendengarkan apa yang guru katakan di ruang kelas," katanya, sebagaimana dikutip dari Ubergizmo, Senin (20/11/2017).

Agensi tersebut juga menyatakan, pihaknya telah mengambil tindakan terhadap beberapa perusahaan yang menjual smartwatch pemantau anak di internet.

"Selain itu, agensi juga mendesak sekolah lebih memperhatikan apakah siswa memakai perangkat tersebut," katanya.

Bukan Pertama Kali

Boneka pintar

Sekadar informasi, ini bukan pertama kalinya perangkat pintar untuk anak dianggap melanggar masalah privasi di Jerman.

Baru-baru ini, pemerintah Jerman juga melarang penjualan smart doll alias boneka pintar My Friend Cayla. Pelarangan itu dilakukan karena pemerintah khawatir boneka tersebut bisa jadi alat peretasan. 

Boneka tersebut memungkinkan anak-anak mengakses internet melalui software pengenalan suara dan mengontrol si boneka dengan aplikasi. 

Sebulan sebelumnya, produsen mainan Mattel mengumumkan akan menunda speaker pintar untuk anak-anak.

Penundaan berkaitan dengan berbagai pertanyaan yang diarahkan ke perusahaan mengenai penyimpanan dan perlindungan data yang telah dikumpulkan perangkat tersebut.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya