Pendapatan Online Travel di Indonesia Tembus Rp 33 Miliar Setahun

Tren ini diprediksi akan terus meningkat, di mana segmen pasar terbesar adalah pemesanan hotel.

oleh Iskandar diperbarui 21 Des 2017, 03:20 WIB
Diterbitkan 21 Des 2017, 03:20 WIB
5 Keuntungan Booking Hotel via Online yang Sering Disepelekan
Dengan booking hotel via online travel agent, Anda bisa dapat diskon kamar dan tak perlu was - was kehabisan kamar hotel.

Liputan6.com, Jakarta - Tren online travel di Indonesia secara mengejutkan terus meningkat. Dari yang mulanya traveling secara konvensional, orang Indonesia kini mulai mengubah kebiasaan untuk mem-booking hotel dan tiket perjalanan secara online.

Hal ini diperkuat dengan data dari Statista yang menyebut total pendapatan segmen online travel booking di Indonesia hingga September 2017 mencapai US$ 2,417 juta atau sekitar Rp 33 miliar.

Tren ini diprediksi akan terus meningkat, di mana segmen pasar terbesar adalah pemesanan hotel dengan volume pasar US$ 1,818 juta atau sekitar Rp 24 miliar pada 2017.

"Seiring semakin dekatnya masa liburan Natal dan tahun baru, kami melihat adanya peningkatan jumlah pemesanan hotel. Namun, peningkatan di akhir tahun ini tidak sebesar jumlah pemesanan di masa liburan Idul Fitri lalu," kata Nitha Sudewo, Chief Operating Officer Mister Aladin dalam keterangannya, Rabu (20/12/2017) di Jakarta.

Meskipun terjadi penurunan, Nitha menjelaskan, perusahaan melihat adanya perubahan tren masyarakat yang melakukan pemesanan hotel dalam negeri di mana mulai banyak memesan hotel di luar kota-kota besar, seperti Lombok, Puncak, Bangka Belitung, dan Batam.

"Peningkatan pemesanan untuk di destinasi-destinasi ini adalah sebesar 40 persen. Tahun ini kami melihat adanya perubahan tren liburan masyarakat yang sudah lebih banyak mengunjungi Jepang, Eropa, dan Australia," ujar Nitha menambahkan.

Oleh karena itu, untuk menjawab tren ini, Mister Aladin melengkapi inventaris hotel di destinasi-destinasi tersebut mulai kuartal keempat (Q4) tahun ini. Destinasi-destinasi terbaru antara lain Jepang, China, Korea Selatan, Inggris, Belanda, Jerman, Perancis, dan Australia.

"Dari seluruh pemesanan untuk masa liburan tahun baru, tercatat 37 persen dari total pemesanan hotel luar negeri adalah untuk hotel-hotel di destinasi baru tersebut. Dari sini, kami melihat adanya potensi pertumbuhan lebih lanjut pada 2018 karena tren liburan terus mengarah ke destinasi-destinasi baru itu," tuturnya.

 

Tren Pemesanan di Mister Aladin

Nitha Sudewo, Chief Operating Officer Mister Aladin
Nitha Sudewo, Chief Operating Officer Mister Aladin

Untuk tren pemesanan online travel di Mister Aladin sendiri, pada 2016 nilai rata-rata pemesanan per pembeli adalah Rp 920.000. Namun, pada 2017, ada peningkatan nilai pemesanan per pembeli menjadi Rp 1.240.000.

"Rata-rata, traveler cenderung memesan hotel satu bulan sebelumnya, sebelum traveling ke luar negeri (untuk destinasi jarak jauh dan membutuhkan visa). Biasanya mereka memesan untuk menginap 3-5 malam," papar Nitha.

Akan tetapi, Nitha menambahkan, untuk destinasi dalam negeri atau negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, traveler cenderung memesan hotel sekitar satu minggu sebelum keberangkatan. Mayoritas pemesanan hotel dalam negeri dan negara tetangga berkisar 1-2 hari atau untuk liburan akhir pekan.

"Dari hasil pengamatan ini, setiap kali mengadakan promo, Mister Aladin selalu memberikan kesempatan bagi dua tipe grup traveler itu untuk merencanakan liburan mereka," pungkasnya.

(Isk/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya