Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, akan melanjutkan sejumlah fokus cetak biru (blueprint) lima tahun yang telah disiapkan kementeriannya. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, broadband atau internet cepat akan menjadi salah satu fokus utama Kemenkominfo pada tahun ini.
Kemenkominfo selama beberapa beberapa tahu belakangan memang gencar memperluas cakupan akses internet di Indonesia. Pelan tapi pasti, sejumlah usaha mulai menunjukkan hasilnya. Salah satunya adalah proyek pembangunan serat optik nasional Palapa Ring, yang ditargetkan rampung pada akhir 2018 atau paling lambat awal 2019.
Advertisement
Baca Juga
"Fokus kita nomor satu adalah broadband karena itu adalah penyelesaian dari Palapa Ring 2018. Semuanya (paket barat, tengah dan timur) akan selesai pada akhir 2018. Tapi jika ada tantangan khusus di Papua, mungkin akan selesai pada kuartal pertama 2019," ungkap Rudiantara ditemui di acara perayaan HUT ke-8 Bukalapak di Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Selain itu, Kemkominfo juga akan terus berusaha memperluas cakupan layanan 4G. Rudiantara menargetkan, sebanyak 514 Kabupaten/Kota di Indonesia sudah bisa mendapatkan akses 4G pada 2019, naik dari sekarang yang baru berkisar 300-an.
Salah satu strategi untuk merealisasikan hal tersebut, kata Rudiantara, pemerintah gencar mendorong para vendor smartphone untuk menjual perangkat 4G dengan harga lebih murah. Hal ini diharapkan dapat membuat penetrasi 4G semakin luas.
"Saya terus bicara dengan pabrikan-pabrikan seperti Polytron dan Samsung, agar semakin ke sana semakin murah, tapi yang mahal juga masih ada karena pasarnya kan ada. Namun, yang sekarang kami harapkan smartphone 4G harga Rp 1 juta, bisa semakin turun harganya," jelasnya.
Satelit High Throughput Indonesia
Kemkominfo pun berharap sudah bisa menetapkan pemenang untuk tender satelit high throughput Indonesia. Satelit ini diklaim mampu menghadirkan kecepatan akses internet hingga 100Gbps untuk wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh proyek Palapa Ring.
Pembangunan satelit high throughput ini sudah masuk dalam Peraturan Presiden (Perpres) mengenai proyek strategis nasional. Satelit ini diperkirakan akan meluncur pada akhir 2021 atau awal 2022, mengingat perlu waktu sekira 30 bulan untuk membangun satelit.
"Tender baru akan dibuka semester pertama tahu ini, mungkin di kuartal II, sekarang masih dalam proses penyelesaian studinya pasar. Tender ini dari mulai untuk merancang, membangun, meluncurkan dan mengoperasikan satelit," tutur Rudiantara.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang akan dilakukan oleh Kemenkominfo pada tahun ini, termasuk menunggu revisi UU penyiaran dari DPR. "Kita juga akan fokus sebagai PR pemerintah. Tapi secara kseluruhan fokus kita adalah broadband, broadband, dan broadband," katanya.
(Din/Cas)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement