Liputan6.com, Jakarta - Komunitas TagihJanji merilis grafis tentang 10 pejabat Indonesia yang paling interaktif di Twitter. Berdasarkan hasil survei TagihJanji, tidak begitu banyak pejabat atau politisi Indonesia yang berani membuka diri dan aktif di Twitter.
Dari pembulatan jumlah 1.000 akun Twitter pejabat tinggi negara dan kepala daerah di Indonesia, hanya 127 akun yang mampu tertangkap dalam radar dan metode studi ini. Namun, belum semuanya memiliki kemampuan interaksi baik.
Advertisement
Baca Juga
Ketua Komunitas TagihJanji, Sobih Adnan, menilai rendahnya gelombang interaksi akun Twitter pejabat publik di Indonesia bisa menjadi masalah.
"Alih-alih bisa memangkas rumitnya alur birokrasi yang kompleks, sebagian besar akun resmi pejabat malah tetap tampil dengan memberi jarak kepada pengguna lainnya dengan aktivitas monolog dan minus interaksi," ujar Sobih dalam keterangan resmi yang diterima Tekno Liputan6.com, Senin (1/1/2018).
Berdasarkan hasil survei TagihJanji, hanya da 127 akun yang memiliki tingkat interaksi yang berkisar di antara 10-15 persen.
Dari jumlah tersebut, ada 10 akun pejabat publik dengan frekuensi tertinggi termasuk Wali kota Bandung, Ridwan Kamil dengan nilai frekuensi 70 dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan nilai frekuensi 69.
Berikut rincian 10 pejabat Indonesia paling interaktif di Twitter sepanjang 2017:
1. Wali kota Bandung Ridwan Kamil (70)
2. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (69)
3. Wali kota Bogor Bima Arya Sugiarto (66)
4. Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah (65)
5. Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin (64)
6. Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti (63)
7. Wali kota Semarang Hendrar Prihadi (59)
8. Bupati Trenggalek Emil Elistianto Dardak (59)
9. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (59)
10. Ketua MPR RI Zulkifli Hasan (56)
Metode Survei
Survei bertajuk "10 Pejabat Publik Paling Interaktif di Twitter 2017" ini diharapkan mampu menginspirasi, serta terus mendorong keterbukaan informasi dan pembangunan kebijakan publik yang demokratis di Indonesia.
Survei ini menggunakan alat dan metode khusus Frequency of Interaction Analysis (FIA).
Dalam survei sepanjang 1 Juli hingga 20 Desember 2017 tersebut, berhasil disaring ribuan akun publik figur, pejabat dan politisi yang hadir melalui kata kunci yang ditentukan. Survei memasang 10 indikator yang berhubungan dengan kelengkapan kategori interaktif-tidaknya sebuah akun.
Indikator tersebut adalah tingkat twit dengan muatan pemberian solusi terhadap suatu masalah (solutif), frekuensi timbal balik berupa re-twit dan mention dengan pengikut (komunikatif), tidak membangun batas dan mengusung keterbukaan (egaliter), sigap dalam memberikan penjelasan, keterangan, maupun bantahan terhadap sebuah isu (klarifikatif) dan tanggap momentum (responsif).
Lima indikator lainnya adalah rutinitas twit (aktif), jumlah followers (pengikut), gaya dan langgam komunikasi (modern), informatif (knowledge), dan kedekatan pemanfaatan akun secara langsung (kendali).
(Din/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement