Ini Alasan Twitter Ogah Blokir Akun Donald Trump

Setelah banyak permintaan untuk memblokir akun Twitter Presiden Donald Trump, Twitter mengungkapkan alasan kenapa akun tersebut tak diblokir

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 07 Jan 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2018, 11:00 WIB
Kicauan Donald Trump Pertama pada 2018: Pakistan Penipu
Kicauan Donald Trump Pertama pada 2018: Pakistan Penipu (SAUL LOEB / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Donald Trump merupakan pengguna aktif Twitter, bahkan sejak dirinya belum menjabat sebagai presiden Amerika Serikat ke-45. Kendati demikian, kicauan Trump sering kali memicu kontroversi serta dianggap menghasut pada kekerasan.

Bahkan, sejak Trump terpilih tahun 2016, Twitter mendapat banyak permintaan dari berbagai pihak untuk memblokir bahkan menangguhkan akun milik orang nomor satu Amerika Serikat itu.

Walau banyak permintaan untuk memblokir akun Trump, Twitter ternyata tidak mengambil langkah pemblokiran. Apa alasannya?

Sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari The Verge, Minggu (7/1/2018), Twitter memberi jawaban mengapa pihaknya tidak memblokir akun milik Donald Trump, tanpa menyebutkan nama Trump dalam penjelasan.

"Para pemimpin yang terpilih dari hasil pemilihan umum memiliki peran penting dalam pembicaraan (di Twitter), karena dampaknya yang luar biasa terhadap masyarakat," kata Twitter dalam sebuah unggahan blog-nya.

Twitter melanjutkan, "Dengan memblokir (akun) seorang pemimpin dunia dari Twitter atau menghapus kicauan kontroversial mereka, akan menyembunyikan informasi penting yang seharusnya dapat dilihat dan diperdebatkan orang. Hal ini tak akan membungkam pemimpin tersebut, tetapi tentu akan menghambat diskusi yang diperlukan."

 

Protes Blokir Akun Donald Trump

Diejek Tua, Donald Trump Balas Sebut Kim Jong Un Pendek-Gendut
Bagaimana jika dua kepala negara berdebat dan saling mengejek? Ini tanggapan Donald Trump saat diejek Kim Jong Un, pria tua.

Dalam unggahan blog-nya, Twitter menekankan bahwa semua akun masih harus mengikuti peraturan perusahaan. Twitter juga menyangkal kalau perusahaan tak memblokir Donald Trump untuk alasan keuntungan serta menarik perhatian orang untuk tetap menggunakan Twitter.

"Kami tetap meninjau kicauan milik para pemimpin dan menerapkan peraturan kami. Tidak ada satu akun yang mendorong pertumbuhan Twitter atau mempengaruhi keputusan ini. Kami berkeras untuk tidak bias dengan kepentingan publik," kata Twiter.

Masih pada minggu ini, sebuah kicauan yang diunggah oleh suami Melania Trump itu dianggap bisa memicu terjadinya perang nuklir seiring ketegangan AS dengan Korea Utara.

Tak suka dengan kicauan Trump, para protester memproyeksikan slogan kekecewaan mereka di dinding markas Twitter dengan pesan kepada CEO Twitter Jack Dorsey "@jack is #complicit" (Jack terlibat).

Lembaga nonprofit Color of Change pun baru-baru ini juga melakukan upaya baru untuk membuat akun Trump diblokir dari Twitter.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya