Bill Gates Anggap Backdoor di iPhone Bukan Ide Buruk

Bill Gates tak sepakat dengan ide Apple terkait membuka keamanan iPhone saat diminta oleh FBI. Gates menyebut backdoor iPhone bukanlah ide buruk.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 16 Feb 2018, 18:00 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2018, 18:00 WIB
Bill Gates Tak Lagi Jadi Pentolan Microsoft
Bill Gates (neowin.com)

Liputan6.com, Jakarta - Apple selama ini sangat mementingkan keamanan pada produk-produknya, salah satunya bisa dilihat pada iPhone.

Perusahaan besutan Steve Jobs ini bahkan tidak mau membongkar backdoor iPhone-nya meskipun biro federal FBI telah meminta, demi alasan penyelidikan keamanan.

Namun, baru-baru ini Co-founder Microsoft Bill Gates menyatakan bahwa menghadirkan backdoor pada perangkat bukanlah ide buruk. Hal ini diungkapkannya terkait dengan konflik antara Apple dengan beberapa lembaga pemerintah AS.

Mengutip laman Softpedia, Jumat (16/2/2018), FBI merupakan pendukung dari adanya backdoor di perangkat mobile.

Pada sisi lain, Apple dan sejumlah perusahaan teknologi lain menentang usulan tersebut. Perusahaan-perusahaan mengklaim, jika ada backdoor, keamanan dan privasi banyak orang bakal berisiko.

Kendati begitu, Bill Gates berpikir perusahaan-perusahaan teknologi yang menolak proposal pemerintah telah bermain dalam sebuah permainan berisiko tinggi. Pasalnya, para perusahaan tersebut pada akhirnya bakal tetap dipaksa untuk memenuhi aturan.

"Perusahaan-perusahaan teknologi harus berhati-hati, kalau mereka tidak mengakomodir ide tersebut, mereka tak bisa mencegah pemerintah untuk melakukan berbagai jenis hal yang harus kita ikuti," kata Gates. 


Gates Dukung Permintaan FBI untuk Bongkar iPhone

PHOTO: Rela Antre Demi Dapatkan iPhone x dan iPhone 8
Sebuah iPhone 8 terbaru dipajang di gerai iBox, Central Park, Jakarta, Jumat (22/12). iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X dijual dengan harga 15 hingga 20 juta rupiah tergantung kapasitas memori. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Gates juga memberi peringatan, antusiasme untuk membuat transaksi keuangan bersifat anonim serta komunikasi kriminal yang terlibat dengan pembunuhan massal bukanlah hal yang bisa ditolerir oleh pemerintah.

"Apple bukannya tidak mampu membuka backdoor iPhone, tetapi itu adalah sebuah pertanyaan tentang mau atau tidak," katanya.

Sebelumnya, FBI meminta Apple untuk membuka kunci iPhone yang dipakai oleh salah satu pelaku penembakan massal di San Bernardino. Kendati begitu, perusahaan Amerika Serikat ini menolaknya.

Apple mengatakan, mereka tak bisa melakukannya lantaran tidak memiliki peralatan untuk membuka backdoor.

Bill Gates malah menyebut, masalahnya bukan karena Apple tak bisa tetapi lebih pada perusahaan tersebut enggan melakukannya. 


Tak Sepakat dengan Perusahaan Lain

iphone-5c-130911b.jpg
iPhone 5c

Pernyataan Gates bukannya hal yang baru. Sebelumnya, pada 2016, sejumlah perusahaan teknologi menolak permintaan pemerintah untuk menghadirkan backdoor pada perangkatnya.

Bill Gates adalah salah satu orang yang menyebut pembongkaran backdoor iPhone bukanlah hal yang buruk.

"Ada sejumlah kasus spesifik, yakni saat pemerintah meminta akses atas informasi. Mereka tidak meminta sesuatu hal yang umum, mereka meminta untuk kasus tertentu," kata Gates.

Kendati demikian, Apple mengklaim sebaliknya, bahwa menciptakan sebuah metode untuk membongkar sebuah iPhone berpotensi membuat celah keamanan seluruh iPhone mudah diakses. Bahkan, Apple menyebut jika hal tersebut dilakukan, keamanan nasional pun ikut terancam.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya