Seperti Elon Musk, Putin Berencana Kirim Manusia ke Mars

Presiden Rusia Vladimir Putin berambisi mengirim manusia ke Mars dan ojek luar angkasa lainnya.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 23 Mar 2018, 07:30 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2018, 07:30 WIB
Jelang Pemilihan Presiden Rusia, Kampanye Vladimir Putin Dihadiri 130 Ribu Orang
Kandidat presiden Rusia, Vladimir Putin memberikan pidato dalam sebuah kampanye pencalonannya di stadion Luzhniki di Moskow (3/3). Puluhan ribu pendukung Presiden Rusia Vladimir Putin berkumpul untuk mengikuti kampanye. (AFP/Kirill Kudryavtsev)

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk belum lama ini berhasil dalam uji cobanya mengirim mobil sport elektrik Tesla Roadster ke luar angkasa, tepatnya mobilĀ itu sedang menuju perjalanan ke Mars.

Musk pun makin dekat dengan ambisinya mengirim manusia ke Mars. Kini, presiden Rusia Vladimir Putin berencana mengikuti Musk untuk mengirim orang Rusia ke Mars secepatnya pada 2019.

Mengutip laman Futurism,Ā Jumat (23/3/2018), selain ke Mars, Putin juga berencana mengirim misi ke Bulan dan ke angkasa yang lebih jauh.

Jika misinya mengirim pesawat dengan awak ke Mars sukses, faksi Putin bakal tiba di Mars beberapa tahun sebelum misi pesaingnya, SpaceX, yang ingin mengirim manusia ke Mars pada 2024, dan NASA pada 2030.

Sekadar informasi, lembaga antariksa Amerika Serikat NASA juga berencana mengirim lagi misi tak berawak ke Mars pada 2020 untuk menemukan tanda-tanda kehidupan mikroba di masa lalu.

Sementara itu, CEO SpaceX Elon Musk baru-baru ini mengatakan ia berencana menguji kapal pengangkut yang nantinya bisa membawa manusia ke Mars lebih dari awal dari yang diperkirakan. Rencananya, uji coba ini dilakukan pada awal 2019.

Putin mengumumkan misi mendatang ini dalam sebuah film dokumenter yang diunggah ke situs media sosial Rusia vkontakte dan dilaporkan oleh Newsweek.

Ā 

2019 Bakal Kirim Misi ke Mars

Temuan Jejak Fosil di Planet Mars
Curiosity menemukan dugaan jejak fosil di Planet Mars. (NASA)

"Kami merencanakan peluncuran pesawat luar angkasa tanpa awak dan kemudian dengan awak ke luar angkasa sebagai bagian dari lunar program dan eksplorasi Mars," kata Putin berdasarkan agensi berita Rusia RT.

Dia menyebut, dalam waktu dekat pihaknya berencana meluncurkan misi ke Mars, tepatnya pada 2019.

"Para ahli kami akan mendarat di dekat kutub (di Mars), alasannya karena di sana ada air. Ada penelitian yang perlu dilakukan di sana, dari situr penelitian planet-planet lainnya dan luar angkasa dapat dilakukan," ujar Putin.

Rekam Jejak dalam Misi Luar Angkasa

Phobos, Bulan Milik Planet Mars Diprediksi Bakal Hancur
Meski begitu, bulan tersebut diklaim tetap aman dalam jangka waktu 30 sampai 50 tahun ke depan (Doc: Gizmag)

Putin tidak memberikan informasi lebih rinci tentang waktu tepat peluncuran misi Rusia ke Mars.

Jika rekam jejak baru-baru ini merupakan sebuah indikasi, Rusia mungkin bukan jadi pesaing kuat dalam ekspedisi ke Mars yang dilakukan banyak pihak.

Pasalnya, pada 2011 roket riset milik Rusia Phobos-Grunt sempat diluncurkan ke salah satu bulan Mars, Phobos justru terjebak di orbit Bumi dan jatuh di Samudera Pasifik.

Putin juga tidak mengumumkan alasan jelasnya mengirim awak Rusia ke Mars. Ditengarai hal ini dilakukan agar membuat Rusia tampak maju dan diakui oleh dunia.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya