Telkomsel Bangun 568 BTS di Desa-Desa Tanpa Sinyal

Telkomsel membangun dan mengoperasikan 568 BTS di desa-desa tanpa sinyal di Indonesia guna meningkatkan akses telekomunikasi dan produktivitas masyarakat.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 23 Mar 2018, 08:30 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2018, 08:30 WIB
BTS Telkomsel
BTS Telkomsel di desa-desa yang sulit sinyal (Sumber: Dok Telkomsel)

Liputan6.com, Jakarta - Operator seluler Telkomsel telah membangun 551 base transceiver station (BTS) di wilayah pedesaan selama tiga tahun terakhir.

Rencananya, operator yang identik dengan warna merah ini akan menambah dan mengoperasikan 17 BTS baru. Dengan demikian, Telkomsel memiliki 568 desa tanpa sinyal di Indonesia.

Dari 568 BTS tersebut, 47 di antaranya merupakan BTS 4G yang memungkinkan masyarakat memanfaatkan layanan data yang lebih cepat.

Seluruh BTS yang dibangun di desa-desa tanpa sinyal itu tersebar di 14 provinsi, antara lain Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Dalam keterangan yang diterima Tekno Liputan6.com, Jumat (23/3/2018), Direktur Network Telkomsel, Bob Apriawan, menyebut kehadiran BTS di desa yang tidak memiliki akses telekomunikasi membuktikan Telkomsel juga ikut membangun daerah yang tidak menguntungkan secara bisnis. Upaya ini juga menunjukkan Telkomsel ikut memajukan seluruh negeri.

"Kami terus berupaya menyediakan layanan komunikasi berkualitas yang merata di seluruh Indonesia untuk mendorong pertumbuhan masyarakat dalam segala aspek kehidupan," kata Bob.

Pembangunan BTS di desa-desa terisolir ini adalah kerja sama antara Telkomsel dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) guna menyediakan akses komunikasi seluler bagi masyarakat di wilayah yang dikenal dengan Universal Service Obligation (USO).

Layani Wilayah dengan Geografis Sulit

Telkomsel
Telkomsel menyiagakan dua unit Compact Mobile BTS (COMBAT) di sekitar kawasan komplek GBK sebagai bentuk kesiapan mendukung Asian Games 2018 (Foto: Telkomsel)

Untuk melayani daerah terpencil dengan kondisi geografis yang sulit, Telkomsel menerapkan teknologi BTS yang memungkinkan penggunaan layanan transmisi satelit Very Small Aperture Terminal Internet Protocol (VSAT-IP).

Telkomsel juga menggelar perangkat antena yang berfungnsi mengirim dan menerima sinyal serta base station controller (BSC) untuk memonitor kinerja BTS.

Beberapa BTS USO dengan teknologi 4G sebelumnya diresmikan oleh Menkominfo Rudiantara di Desa Tolo'oi, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa.

Masyarakat Bisa Tukar Informasi

Telkomsel
Tes jaringan 4G Telkomsel di Pulau Cemara Kecil, Karimun Jawa. (Doc: Telkomsel)

Dengan layanan internet cepat sejak Oktober 2017, masyarakat pun bisa meningkatkan produktivitas, bertukar informasi dalam bentuk foto dan teks atau transaksi jual beli pupuk.

“Hadirnya BTS 4G Telkomsel mentransformasi kehidupan masyarakat di wilayah-wilayah terpencil. Ke depannya, Telkomsel tidak hanya menghadirkan konektivitas layanan komunikasi, namun juga menyediakan solusi produk dan layanan digital yang turut mendukung produktivitas masyarakat sekaligus meningkatkan perekonomian daerah pelosok," ujar Bob.

Selain program USO, Telkomsel juga membangun akses telekomunikasi bagi masyarakat di kawasan tertinggal, terluar, dan terdepan (3T).

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya