NASA Tawarkan Kesempatan Terbang ke Matahari, Tertarik Ikut?

Misi ini disebut-sebut sebagai misi pertama untuk mendekati bintang dan misi pertama NASA untuk mendekati Matahari.

diperbarui 06 Apr 2018, 06:30 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2018, 06:30 WIB
Penampakan solar flare di Matahari
Penampakan solar flare di Matahari (NASA).

Jakarta - NASA diketahui akan mengadakan misi besar pada pertengahan tahun ini. Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut, kabarnya akan meluncurkan wahana yang akan terbang ke Matahari, bernama Parker Solar Probe. Wahana itu akan melakukan perjalanan mengorbit atmosfer Matahari.

"Wahana ini akan melakukan perjalanan ke wilayah yang belum pernah dijelajahi oleh manusia," kata Thomas Zurbuchen, Administrator Asosiasi untuk Direktorat Misi Sains NASA.

"Misi tersebut akan menjawab pertanyaan yang berusaha diungkapkan para ilmuwan selama lebih dari enam dekade," tambahnya.

Misi ini disebut-sebut sebagai misi pertama untuk mendekati bintang dan misi pertama NASA untuk mendekati Matahari.

Dalam misi bersejarah itu juga, NASA mengajak kamu semua untuk turut terbang bersama Parker Solar Probe menuju atmosfer Matahari.

Sampai tanggal 27 April 2018, kamu diundang untuk mendaftarkan diri di http://go.nasa.gov/HotTicket. Setelah terdaftar, kamu juga bisa mencetak sertifikat yang menjadi bukti keikutsertaan kamu dalam misi ini.

Parker Solar Probe dirancang untuk menghormati Prof Eugene Parker, astrofisikawan Amerika berusia 90 tahun yang pada tahun 1958 membuktikan adanya badai Matahari. Wahana seharga sekitar US$ 1,5 miliar ini dirancang di laboratorium Johns Hopkins University.

Parker Solar Probe yang akan diluncurkan antara 31 Juli dan 19 Agustus 2018 tidak langsung terbang menuju Matahari.

Sebelumnya, wahana ini akan terlebih dahulu terbang ke Planet Venus dan mengitari orbitnya sebanyak tujuh kali. Setelah itu, Parker Solar Probe akan melakukan penerbangan pendekatan ke Matahari, di antaranya akan memasuki orbit Merkurius.

Misi utama Parker Solar Probe adalah untuk melacak bagaimana energi dan panas bergerak melalui atmosfer terluar Matahari yang disebut korona, serta meneliti apa yang mempercepat angin Matahari serta partikel energik Matahari.

Dengan data-data pengamatan yang akan didapatkan, diharapkan akan membantu meningkatkan prakiraan peristiwa-peristiwa cuaca di luar angkasa yang dapat mempengaruhi atau berdampak pada Bumi.

Impian Menggapai Matahari

NASA
Misi baru NASA mengirimkan pesawat luar angkasa ke atmosfer matahari. (Doc: NASA)

Seperti diwartakan sebelumnya, NASA siap menjalankan misi terbaru di mana akan menerbangkan pesawat ruang angkasa ke Matahari. Jika sesuai dengan rencana, misi tersebut akan dilakukan mulai 2018.

Dan kini, ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut mengungkap jenis pesawat ruang angkasa yang akan digunakan untuk menembus Matahari, yakni Parker Solar Probe.

Pesawat itu, sebagaimana dilansir laman Mirror pada Jumat (29/9/2017) bernama "Parker Solar Probe" dan dipamerkan secara terbatas.

Pimpinan ilmuwan Parker Solar Probe Nicky Fox, mengatakan pesawat dirancang untuk bisa terbang setidaknya ke titik korona Matahari.

"Korona adalah 'kunci' utama dari semua misteri Matahari yang diperdebatkan ilmuwan selama beberapa dekade. Kami berharap Parker bisa menembus dan mempelajarinya," ujar Fox.

Bertahan hingga Suhu Ekstrem

NASA
Ilustrasi pesawat luar angkasa NASA ke Matahari. (Foto: Mirror)

Fox sendiri mengungkap pesawat ini bisa bertahan dalam suhu ekstrem hingga 2.500 derajat Fahrenheit (sekitar 1.371 derajat Celsius).

Nanti, pesawat bertugas untuk mengumpulkan data yang dipelajari ke Bumi dalam jarak 89 juta mil untuk membantu peneliti mengamati karakteristik atmosfer dan korona Matahari.

Walau begitu, insinyur sistem Parker Solar Probe Jim Kinnison mengatakan masih butuh waktu lama untuk menguji pesawat sebelum akhirnya diterbangkan pada 2018.

"Alasannya, bukan perkara mudah menerbangkan wahana khusus ke orbit Matahari karena selain panas, partikel supersoniknya bisa membahayakan," tutur Kinnison.

Terkait dana pembangunan pesawat, NASA dilaporkan telah menggelontorkan sekitar US$ 1,5 miliar untuk menciptakan pesawat ini.

Pesawat luar angkasa Solar Probe Plus akan dilindungi dengan material yang diklaim tahan terhadap panas dan radiasi Matahari. Instrumennya akan dilindungi dengan material carbon-composite dan thermal protection system dengan ketebalan 4,5 inci.

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya