Liputan6.com, Jakarta - SpaceX dikabarkan akan memulangkan semua roketnya ke Bumi. Meski bukan hal mudah, perusahaan teknologi aeronautika tersebut berupaya untuk membawa semua roket yang pernah ke luar angkasa dengan selamat.
Baca Juga
Advertisement
Rencana terbaru SpaceX, sebagaimana diungkapkan sang CEO Elon Musk, akan mengembalikan roket dengan balon pesta raksasa. Untuk tahap pertama, perusahaan yang didirikan pada 2002 lalu tersebut akan memulangkan bagian atas roket terlebih dahulu.
This is gonna sound crazy, but …
— Elon Musk (@elonmusk) April 15, 2018
"Ini mungkin terdengar gila, tetapi SpaceX bakal mengembalikan bagian atas dari roket kembali dari orbit, dengan menggunakan balon pesta raksasa," ujar Elon Musk dalam akun Twitter resminya, @elonmusk.
Jika upaya tersebut benar bisa dilaksanakan, tentu perusahaan akan menghemat biaya lebih banyak. Pada awal 2018 aja, SpaceX sudah menggelontorkan biaya yang sangat banyak untu meluncurkan roket. Sekiranya dibutuhkan US$ 62 juta untuk meluncurkan roket Falcon 9.
Jika memang nantinya bagian atas roket bisa diturunkan dengan metode terjangkau seperti balon raksasa, tentu SpaceX bisa memangkas biaya lebih irit. Selain itu, pendaratan dengan balon raksasa ini dirasa juga akan menjadi 'atraksi' menarik bagi masyarakat Bumi.
Dikritik Astronom
Walau demikian, upaya SpaceX tersebut dikritik oleh astronom Amerika Serikat (AS) Phil Plait. Ia berkata, helium yang terkandung di dalam balon raksasa nanti tidak akan kuat memanggul roket di luar angkasa.
Apalagi, tambah Plait, roket nanti pasti akan jatuh dalam kecepatan tinggi dari orbit. Kritikan tersebut dilontarkan Plait di dalam thread yang sama di bawah cuitan Elon Musk.
Yeah, but great for creating a giant object that retains its shape across all Mach regimes & drops ballistic coefficient by 2 orders of magnitude
— Elon Musk (@elonmusk) April 15, 2018
"Helium memang baik untuk membuat benda raksasa. Baik dalam artian mempertahankan bentuk dalam kecepatan Mach, dan menurunkan koefisien balistik hingga dua besaran," timpal Musk.
Advertisement
Pergi ke Luar Angkasa Jadi Solusi dari Perang Dunia
Ia turut menyampaikan pernyataan yang kurang mengenakkan, yakni soal akan terjadinya 'zaman kegelapan'.
"Ada kemungkinan besar akan ada zaman kegelapan lagi, terutama jika Perang Dunia III terjadi," kata Elon Musk di SXSW seperti yang dilansir dari The Verge, Selasa (13/3/2018).
Yang ditekankan Elon Musk adalah tentang idenya soal kesiapan umat manusia sebelum adanya Perang Dunia. Ia juga mengatakan, "akan ada bibit peradaban manusia untuk membawa kembali peradaban."
Karenanya, miliarder muda ini percaya, pangkalan luar angkasa dapat merealisasi ide itu dan 'menyelamatkan' manusia dari perang dunia.
Tentu saja, Elon Musk tidak sepenuhnya berpikiran negatif. Ia ingin agar Mars memiliki berbagai fasilitas penunjang.
"Mars akan butuh segalanya mulai dari tempat pengecoran besi sampai tempat pizza sampai klub malam. Mars harusnya memiliki bar yang luar biasa," tambahnya.
Ini bukan pertama kalinya ia mengungkapkan ide kolonialisasi Mars. Pada 2015, ia sempat mendorong umat manusia untuk melebarkan sayap kehidupan ke planet lain karena ia percaya kehidupan yang multiplanetary (berada di berbagai planet) adalah langkah bijaksana.
(Jek/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: