Kofi Annan Tutup Usia, Ucapan Duka Mengalir Deras di Twitter

Kabar duka tersebut diumumkan langsung oleh Kofi Annan Foundation. Kofi Annan menghembuskan nafas terakhirnya di usia 80 tahun.

oleh Jeko I. R. diperbarui 18 Agu 2018, 17:33 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2018, 17:33 WIB
20161208-Jokowi Resmikan Bali Democracy Forum IX-Bali
Mantan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan menyampaikan pidato dalam pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) IX di Nusa Dua, Kamis (8/12). Acara BDF ke-IX ini resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). (SONNY TUMBELAKA/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Kofi Annan, meninggal dunia pada Sabtu sore (18/8/2018) waktu setempat.

Kabar duka tersebut diumumkan langsung oleh Kofi Annan Foundation. Kofi Annan menghembuskan nafas terakhirnya di usia 80 tahun.

Kepergian Kofi Annan menyisakan duka yang mendalam bagi orang terdekat, dan tentunya bagi seluruh masyarakat yang mengenang jasanya selagi masih hidup.

Kofi Annan Foundation sendiri mendeskripsikan sosok Kofi sebagai ”negarawan global dan internasionalis yang sangat berkomitmen untuk terus berjuang sepanjang hidupnya, demi perdamaian dan keadilan dunia."

Hingga berita ini naik, nama Kofi Annan sendiri menjadi trending topic di Twiiter. Ucapan belasungkawa warganet mengalir deras di Twitter, tak terkecuali dari Indonesia. 

Untuk lebih lengkap, mari simak ucapan belasungkawa warganet kepada Kofi Annan berikut ini.

Memerangi HIV dan AIDS

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno L.P. Marsudi dan Kofi Annan (dokumentasi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia)
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno L.P. Marsudi dan Kofi Annan (dokumentasi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia)

Sekadar informasi, Annan merupakan Sekretaris Jenderal PBB yang ketujuh untuk dua periode dan pemenang Nobel Perdamaian 2001. Ia telah banyak berkontribusi terhadap berbagai peristiwa penting dunia. Hal ini membuat Annan menjadi salah satu figur kemanusiaan ternama mancanegara.

Lahir di Kumasi, Ghana pada 8 April 1938, Annan sempat mengenyam pendidikan di University of Science and Technology di Kumasi. Ia meraih gelar sarjana ekonomi di Macalester College di Amerika Serikat pada 1961.

Pada 1961-1962, Annan mengenyam pendidikan pascasarjana di Institut universitaire des Hautes études Internationales di Jenewa. Ia juga meraih gelar Master of Science in Management dari Massachusets Institute of Technology pada 1971-1972.

Usai tamat berkuliah di Jenewa pada 1962, Annan memulai kariernya di PBB dengan bergabung bersama World Health Organization (WHO). Demikian seperti dikutip dari Nobleprize.org.

Dari WHO, Annan bergabung bersama Office of the UN High Commissioner for Refugees. Beberapa tahun kemudian, ia pindah ke Markas Besar PBB di New York

Selama di New York, Annan memegang sejumlah jabatan penting. Salah satunya, Under-Secretary General for Peacekeeping pada Maret 1993 hingga Desember 1996.

Annan mengemban jabatan tersebut pada kala 70 ribu militer dan personel PBB dikerahkan ke berbagai belahan dunia untuk mengintervensi sejumlah krisis krusial.

Atas kerja kerasnya, ia dipilih menjadi kandidat Sekjen PBB. Pada akhirnya, ia resmi menampuk gelar tersebut pada awal 1997. Terpilihnya Annan merupakan hal yang spesial karena ia merupakan orang pertama yang berhasil menampuk jabatan sekjen dengan menapaki karier mulai dari jenjang staf di PBB.

Annan menjabat sebagai Sekjen PBB selama dua periode. Periode pertama dimulai pada 1 Januari 1997. Usai menjabat selama lima tahun, Annan kembali menjabat sebagai sekjen untuk kedua kalinya pada 1 Januari 2002.

Program Reformatif

20161208-Jokowi Resmikan Bali Democracy Forum IX-Bali
(Ki-ka) Mantan Sekjen PBB Kofi Annan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menlu RI Retno Masudi berfoto bersama dalam pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) IX yang bertema "Agama, Demokrasi, dan Toleransi"di Nusa Dua, Kamis (8/12). (SONNY TUMBELAKA/AFP)

ebagai sekjen, pria itu memiliki visi prioritas untuk merevitalisasi PBB melalui sejumlah program-program komprehensif bersifat reformatif.

Program itu meliputi menguatkan kerja PBB sebagai pemelihara perdamaian dan stabilitas dunia, advokasi hak asasi manusia, penguatan hukum, keberagaman nilai keadilan universal dan martabat manusia, serta membuat PBB semakin dekat dengan rakyat.

Ia juga dikenal sebagai salah satu figur yang gencar memerangi isu HIV/AIDS, ancaman terorisme, dan isu internasional lain, seperti krisis kemanusiaan Rohingya.

Pada 2001, ia dan PBB dianugerahi Nobel Perdamaian atas upayanya dalam merevitalisasi organisasi internasional itu menjadi lebih baik dari sebelumnya serta perjuangan Annan dalam memerangi isu HIV/AIDS.

 

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya