Liputan6.com, Jakarta - Kabar soal bakal ditutupnya media sosial Path, terdengar ke telinga Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.
Menurut pria berkacamata ini, hal itu malah biasa terjadi. Pasalnya, ini adalah bicara soal bisnis dan kompetisi antar media sosial.
"Itu masalah kompetisi, itu wajar sajalah. Kalau udah nyerah ya sudah," kata Rudiantara saat ditemui di kantornya, Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Senin (1/9/2018).
Advertisement
Baca Juga
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Chief RA ini mengatakan, platform media sosial apapun, seharusnya selalu mengikuti dinamika yang diinginkan oleh masyarakat.
"Jadi harus ikuti dinamika masyarakat. Masyarakat maunya apa," ungkapnya.
Misalnya saja isu terkait dengan hoax. Isu ini sering melanda media sosial atau bahkan aplikasi perpesanan instan. Tentu saja, para pengguna tak ingin termakan oleh informasi yang tidak begitu jelas sumbernya.
"WhatsApp contoh deh. Mereka itu merespon dengan fitur forward. Itu artinya bukan asli dibuat oleh si pengirim. Mereka pun terus memperbarui fiturnya," jelasnya.
Path sendiri, dianggapnya, fitur tak berubah. Tiada hal yang baru didapatkan dari penggunanya. Sehingga wajar kalau Path pelan-pelan mulai ditinggalkan penggunanya dan beralih ke media sosial lainnya. Tidak seperti media sosial lainnya semacam Facebook, Twitter, maupun Instagram.
"Seperti Facebook misalnya. Proses pembaharuan fiturnya dengan cara mengakusisi startup sesuai dengan kebutuhan mereka. Itu jalur yang paling cepat," terang dia.Â
Resmi Ditutup, Path Umumkan Selamat Tinggal
Media sosial berbagi momen Path resmi mengumumkan selamat tinggal kepada para penggunanya. Sebelumnya, lini masa internet memang ramai dengan kabar bahwa Path bakal tutup usia.
Kini, Path mengonfirmasi hal tersebut dengan menampilkan pengumuman di laman Path.com dan di aplikasi Path kepada pengguna.
Sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari Path.com, Senin (17/9/2018), Path dengan berat hati mengumumkan pihaknya akan menghentikan layanan mereka.
"Dengan berat hati, kami mengumumkan bahwa kami akan berhenti menyediakan layanan yang kami cintai, Path," demikian bunyi pengumuman Path.
Dalam perjalanan hingga usia Path mencapai 8 tahun pada tahun ini, Path menyebut telah tertawa dan menangis bersama pengguna.
"Dan sekarang tidak terhindarkan lagi bagi kami untuk mengakhiri layanan dan memprioritaskan pekerjaan kami untuk melayani Anda dengan produk dan layanan yang lebih baik," kata Path.
Path juga berterima kasih atas dukungan para pengguna selama ini.
Sekadar informasi, Pihak Path menyebut, media sosial ini bermula dari sebuah tim kecil, baik dari bidang desain maupun engineer. Path berdiri pada 2010.
"Selama bertahun-tahun, kami telah mencoba menetapkan misi kami melalui teknologi dan desain, kami bertujuan untuk menjadi sumber kebahagiaan, bermakna, dan koneksi ke pengguna kami," kata pihak Path dalam pengumumannya.
Advertisement
Kapan Path Resmi Tutup?
Meski menyatakan akan tutup, Path memberi waktu kepada pengguna untuk bersiap-siap.
Hari ini, 17 September 2018, Path mengumumumkan kepada seluruh pengguna bahwa layanannya akan ditutup.
Kemudian, pada 1 Oktober 2018 pengguna tak bisa lagi mengunduh atau memperbarui aplikasi Path mereka di Android maupun iOS.
Tanggal 18 Oktober 2018, barulah Path akan menghentikan akses ke platform mereka.
Kemudian di tanggal 11 November 2018, customer service Path bakal ditutup.
Reporter: Fauzam Jamaludin
Sumber: Merdeka.com
(Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: