Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, melihat peluang startup fintech (financial technology/teknologi finansial) lokal untuk menjadi unicorn dalam waktu dekat ini belum bisa tercapai.
Ia menilai, sektor fintech harus mengubah strategi agar lebih menargetkan konsumen yang belum memiliki rekening, sehingga layanannya lebih maksimal.
Advertisement
Baca Juga
"Saya lihat umumnya yang pakai fintech (layanan) adalah orang-orang yang punya rekening di bank. Harusnya fintech itu didorong ke pasar baru yang unbank (orang yang belum memiliki rekening bank) dengan produk baru atau yang sudah ada. Jadi harus ada strategi ulang untuk mendorong ke arah pasar baru yaitu unbank ," tutur Rudiantara saat ditemui di Ideafest 2018 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (26/10/2018).
Kendati demikian, bukan berarti fintech tidak berkembang. Menurut Rudiantara, kini semakin banyak startup fintech di Indonesia telah mendapatkan transaksi yang bagus. Sayangnya, total perputaran uang di industri tersebut belum begitu besar.
"Total industrinya, perputarannya (uang) baru Rp 9 triliun, yang lain lebih besar," sambungnya.
Peluang Besar
Di sisi lain, startup di sektor edutech dan healthtech memiliki peluang besar untuk lebih tumbuh. Bahkan, secara teoritis dianggap berpeluang besar menjadi unicorn. Hal ini salah satunya disebabkan perputaran uang yang besar di kedua sektor tersebut.
Dari pemerintah saja, kata Rudiantara, kedua sektor tersebut mendapatkan dana belanja yang besar. Seperti diketahui, pemerintah mengalokasikan APBN sebesar 20 persen untuk pendidikan dan 5 persen kesehatan.
"Secara teoritis, edutech dan healhtech itu bagus dan yang akan besar. Alokasi APBN saja sudah besar, belum lagi belanja swasta (perputaran uang)," ungkap pria yang akrab disapa Chief RA tersebut.
(Din/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Advertisement