NASA Rekam Bongkahan Es di Antartika, Bentuknya Mirip Peti Mati

Ilmuwan mengatakan bongkahan es itu menuju ke tempat yang dikenal sebagai “makam gunung es”.

oleh Jeko I. R. diperbarui 13 Nov 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2018, 08:00 WIB
Es Peti Mati
Para ilmuwan NASA mengatakan, sebongkah es yang menyeramkan sedang menuju tempat yang dikenal sebagai 'makam gunung es'. (NASA Earth Observatory Images)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah bertahun-tahun mengamati Antartika, citra satelit NASA menangkap pemandangan yang aneh di benua itu.

Ada sebuah bongkahan es berukuran besar dan berwarna putih bersih. Terlihat serupa dengan peti mati.

Dikutip dari Dream, Selasa (13/11/2018), gambar tersebut diabadikan oleh astronot ISS pada akhir September 2018 melalui NASA Earth Observatory. Benda ini mengambang di perairan gelap gulita, di lepas pantai Antartika.

Ilmuwan mengatakan bongkahan es itu menuju ke tempat yang dikenal sebagai “makam gunung es”.

Lempengan berbentuk aneh ini telah menghabiskan waktu 18 tahun terakhir mengambang di laut, setelah memisahkan diri dari Ross Ice Shelf pada Maret 2000.

Bongkahan tersebut, kini bergerak ke arah utara, menuju perairan hangat.

Seorang glaciologist NASA/UMBC, Chris Shuman, mengatakan hamparan es besar berwarna putih bersih ini punya enam sisi dan bentuk memanjang, seperti peti mati kayu pada umumnya. Menurut NASA, bentuk itu adalah hasil asli dari fenomena alam.

“Patahan itu mirip dengan pembelahan kristal mineral yang ditatah dengan palu tajam,” kata Shuman.

Dia mengatakan bentuknya disebabkan oleh ketidaksengajaan ruang dan waktu. Hal ini mengingat pelayaran es tersebut makan waktu 18,5 tahun.

Gunung es, yang dikenal sebagai B-15T ini, telah melakukaan perjalanan keluar dari Samudera Selatan (Southern Ocean), saat foto itu diambil pada September.

Pergi ke 'Makam' Gunung Es

Runtuhnya Jembatan Es di Gletser Argentina
Bongkahan es yang runtuh dari Perito Moreno Glacier di Taman Nasional Los Glaciares, Argentina, Sabtu (10/3). Formasi es seluas 250 km persegi & panjang 30 km ini merupakan satu dari 48 gletser yang terbentuk dari pegunungan Andes. (Walter Diaz/AFP)

Pemandangan lain, yang diabadikan oleh Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) pada satelit Terra NASA, menunjukkan B-15T mengapung melalui Atlantik Selatan antara Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan pada hari yang sama.

NASA menyebut daerah itu adalah tempat di mana gunung es akan mati. Hal ini disebabkan oleh perairan di wilayah tersebut lebih hangat daripada di Samudera Selatan.

Menurut lembaga antariksa tersebut, musim dingin di belahan Bumi selatan akan semakin dekat. Ketika gunung es itu terlihat pada September, sehingga datangnya sinar matahari yang melimpah dapat semakin menghangatkan air di sekitarnya.

"Kurangnya es laut di sekitar B-15T menyiratkan bahwa air berada di atas titik beku," kata NASA.

Gunung es B-15T memecah lapisan es 18 tahun yang lalu. Ini hancur menjadi kepingan-kepingan yang lebih kecil dari waktu ke waktu.

Akan tetapi, NASA mencatat bahwa bentuk menakutkan dari B-15T diperoleh jauh sebelum ia pindah ke kuburan gunung es.

"Arus Kutub Selatan Antartika, yang melewati Selat Drake, mengarahkan gunung es itu ke arah timur dan menduduki lokasinya saat ini," NASA menjelaskan.

Reporter: Dream

Sumber: Dream.co.id

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya