Liputan6.com, Jakarta - Sebuah aplikasi yang dipublikasikan di Apple Store (iOS) dan Google Play Store (Android) mendapat kritikan dari banyak pihak.
Pasalnya, aplikasi ini memungkinkan para suami di Arab Saudi untuk melacak lokasi istri dan anak perempuan mereka.
Gara-gara aplikasi ini pula, kedua raksasa teknologi asal Amerika Serikat tersebut mendapatkan kritik pedas.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip laman Phone Arena, Jumat (15/2/2019), pengembang aplikasi bernama Absher ini merupakan agensi bernama National Information Center.
Agensi ini dibesut oleh Saudi Ministry of Interior, tugasnya adalah menghadirkan solusi IT dan layanan untuk sektor kementerian dan agensi pemerintah lainnya.
Bahkan, agensi tersebut merupakan salah satu pusat IT paling besar di kawasan Timur Tengah.
Aplikasi ini mendapatkan tanggapan negatif dari anggota parlemen dan aktivis hak-hak sipil karena fungsinya melacak perempuan.
Di Google Play Store, deskripsi aplikasi ini berbunyi, "Absher telah dirancang dan dikembangkan dengan pertimbangan khusus untuk keamanan dan privasi data, serta komunikasi pengguna. Jadi, dapat dengan aman menelusuri profil Anda atau anggota keluarga Anda, atau karyawan Anda dan melakukan berbagai e-Service online."
Alasan Perempuan Dipantau di Arab Saudi
Pemantauan dilakukan oleh pria Arab Saudi terhadap para perempuan, karena di negara tersebut akses perempuan sangatlah dibatasi dan tidak bisa meninggalkan negara tanpa izin dari suami atau ayah mereka.
Perlu diketahui, aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan real time ketika istri atau anak perempuan mereka ke luar atau memasuki Arab Saudi.
Pesan atau notifikasi ini bisa membantu seorang pria Arab Saudi untuk menghentikan perempuan yang punya hubungan pernikahan atau kekerabatan dengannya untuk pergi ke luar Arab Saudi.
Sejumlah perempuan Arab mengklaim sebenarnya aplikasi Absher membantu mereka untuk melarikan diri.
Perempuan-perempuan ini bisa mengakses aplikasi di smartphone milik suami atau ayah mereka, kemudian mengubah Setting.
Setelah Setting diubah, para perempuan ini bisa kabur dari Arab Saudi. Namun, tak semua perempuan Saudi bisa mendapatkan kesempatan ini.
"Aplikasi ini dirancang dengan pertimbangan pikiran pria. Tentunya ini sangat merendahkan, menghina, dan mempermalukan perempuan, serta sangat kejam. Pasalnya aplikasi ini membiarkan laki-laki memegang kendali mutlak atas gerakan perempuan," kata peneliti senior tentang hak perempuan di Human Rights Watch, Rothna Begum.
Â
Advertisement
Minta Google dan Apple Hapus Aplikasi
Meski aplikasi ini untuk pengguna di Arab Saudi, salah satu anggota parlemen AS yang fokus pada privasi online, Senator Ron Wyden, menulis surat kepada Google dan Apple dengan isi meminta keduanya menghapus aplikasi Absher tersebut dari toko aplikasi.
Pihak Google belum memberikan komentar terkait masalah ini. Sementara, CEO Apple Tim Cook kepada media mengatakan, dia belum mendengar adanya aplikasi ini.
Namun demikian, menurut Cook, Apple akan melihat lebih detail ke aplikasi ini.
(Tin/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: