Tiga Solusi Pintar dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Diperlukan tiga solusi pintar dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Apa itu?

oleh Iskandar diperbarui 05 Mar 2019, 18:30 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2019, 18:30 WIB
Ilustrasi industri 4.0
Ilustrasi industri 4.0 (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah gencar mensosialisasikan revolusi industri 4.0 di Indonesia. Guna mewujudkan industri generasi ke empat ini pemerintah merancang peta jalan dengan nama Making Indonesia 4.0, yang mana berisi sejumlah inisiatif.

Salah satu garis besar dari inisiatif tersebut adalah mempersiapkan tenaga kerja andal dan keterampilan khusus untuk bisa menerapkan teknologi terkini yang terus bergerak maju dan mengalami perubahan.

Widi Triwibowo, Direktur Astra Graphia Information Technology (Agit) di sela-sela Agit Solution Day 2019, belum lama ini mengatakan pada era persaingan bisnis dewasa ini setiap perusahaan sangat penting untuk terus berkembang agar tetap selalu melakukan perubahan.

"Inovasi merupakan suatu hal mutlak dan keharusan untuk bertahan karena kita saat ini berada pada zaman revolusi industri yang secara fundamental akan selalu terus berubah mengikuti pola hidup kita, cara bekerja dan berhubungan satu dengan yang lain," ujar Widi dalam keteragannya, Selasa (5/3/2019).

Di sisi lain, Widi menambahkan, diperlukan tiga solusi pintar dalam menghadapi revolusi industri 4.0 di dalam teknologi informasi yaitu smart foundation, smart process, dan smart connectivity.

"Smart foundation yaitu bagaimana membangun pondasi IT yang cerdas, smart process adalah bagaimana membangun proses IT yang cerdas, dan smart connectivity yakni bagaimana membangun sistem konektivitas IT yang cerdas,” ucap Widi.

 

Memerlukan Blueprint

Agit
Dok: Astra Graphia Information Technology

Widi juga menjelaskan bahwa penerapan teknologi informasi secara digital pada perusahaan bukan hanya sekadar keinginan yang kuat , namun juga memerlukan blueprint, dokumentasi yang jelas tentang visi dan misi strategis perusahaan serta pendekatan secara bertahap.

"Selain memperkuat fondasi transformasi digital perusahaan, tidak hanya dengan mendapatkan wawasan tentang teknologi digital terbaru, tetapi juga menemukan cara bagaimana tetap relevan dan memimpin persaingan di era revolusi industri 4.0 ini," ujar Widi menandaskan.

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya