Kemkominfo Saring 500 Video Penembakan Masjid Selandia Baru dari Medsos

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyebut Kemkominfo telah menapis (mem-filter) video rekaman penembakan masjid di Selandia Baru yang beredar di media sosial.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 15 Mar 2019, 17:53 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2019, 17:53 WIB
Penembakan di Masjid Selandia Baru
Petugas medis membawa seorang korban penembakan di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3). Penembakan terjadi saat jemaah tengah menjalankan ibadah salat Jumat. (AP Photo/Mark Baker)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, menyebut Kemkominfo telah menapis (mem-filter) video rekaman penembakan masjid di Selandia Baru yang beredar di media sosial. 

"Kominfo menyampaikan, sejak Jumat siang ini telah menapis video rekaman penembakan yang beredar di internet dan media sosial. Sekitar 500 unggahan yang ditapis dari berbagai platform sampai sore ini," kata Rudiantara lewat akun Twitter resminya @rudiantara, Jumat (15/3/2019).

Rudiantara mengatakan, platform Facebook, Instagram, Twitter dan lain-lain telah bekerja sama melakukan penapisan konten tersebut.

Selain oleh media sosial, kerja sama filter konten video itu juga dilakukan dengan instansi pemerintah lainnya. 

Pria yang karib disapa Chief RA ini mengatakan, Presiden dan Wakil Presiden turut mengecam keras kejadian penembakan tersebut serta mengucapkan duka cita mendalam kepada korban. 

"Saya juga menyampaikan duka yang mendalam kepada para korban yang ada dari aksi tersebut," cuit Rudiantara. 

Tidak hanya itu, Rudiantara juga berpesan agar masyarakat tidak ikut menyebarkan video atau tautan kekerasan yang brutal itu.

"Kominfo akan terus memantau dan mengupayakan dengan maksimal penapisannya," katanya. 

Facebook Beri Pernyataan soal Video Penembakan Masjid di Selandia Baru

Penembakan di Masjid Selandia Baru
Warga menunggu dekat lokasi penembakan di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3). Polisi masih menyisir lokasi kejadian dan mengosokan seluruh ruas jalan Deans Avenue. (AP Photo/Mark Baker)

Facebook memberikan pernyataan resmi tentang video penembakan di masjid di wilayah Christchurch, Selandia Baru, saat kaum muslim melaksanakan ibadah salat Jumat, hari ini. 

Pelaku melakukan live streaming penembakan tersebut di fitur Facebook. Video ini sempat beredar selama beberapa menit di platform media sosial tersebut. 

Pihak Facebook langsung menghapus jejak video tersebut, segera setelah Kepolisian Selandia Baru melaporkan adanya jejak video penembakan oleh empat orang pelaku tersebut. 

Sebagaimana dikutip dari CNET, Jumat (15/3/2019), Facebook mengaku telah menghapus jejak video mengandung unsur keji itu.

"Kepolisian Selandia Baru memberitahukan kepada kami tentang video tersebut, beberapa saat setelah live streaming berlangsung. Kami segera menghapus video tersebut dan kami juga menghapus akun Facebook pelaku penembakan," kata Perwakilan Facebook Selandia Baru, Mia Garlick. 

Mia menambahkan, pihaknya juga menghapus setiap dukungan yang diberikan pengguna lain kepada pelaku ataupun tindak kriminal penembakan di masjid ini. 

"Kami akan terus bekerja sama dengan pihak Kepolisian Selandia Baru, seiring dengan berlangsungnya proses investigasi," tutur Mia Garlick.

Tidak hanya itu, Facebook mengucapkan turut prihatin dan berbelasungkawa atas penembakan muslim di Masjid ini. "Hati kami bersama dengan para korban, keluarga korban, dan komunitas yang terdampak kejahatan ini," kata Mia Garlick.

Pernyataan YouTube

Penembakan di Masjid Selandia Baru
Polisi mengevakuasi warga saat terjadi insiden penembakan di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3). Polisi Kota Christchurch langsung dikerahkan ke sekitar lokasi penembakan. (AP Photo/Mark Baker)

Tidak hanya Facebook, platform berbagi video YouTube juga memberikan pernyataan lewat akun Twitter mereka. 

Pihak YouTube mengaku telah menghapus dan akan terus melakukan penghapusan terhadap setiap konten penembakan di masjid tersebut. 

"Hati kami sangat sedih terkait dengan tragedi menakutkan di Selandia Baru. Perlu diketahui, kami bekerja sangat keras untuk menghapus jejak video kekerasan tersebut," kata YouTube.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya