Maksimalkan Deep Learning, Gunadarma Gandeng Ahli Robot

Gunadarma berkolaborasi dengan ahli robot industri Indonesia Yohanes Kurnia dalam memanfaatkan deep learning untuk self learning robot di industri.

oleh Iskandar diperbarui 28 Mar 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2019, 16:00 WIB
Seminar Big Data dan Virtual Anatomy pada Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0
Seminar Big Data dan Virtual Anatomy pada Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.

Liputan6.com, Depok - Gunadarma baru saja memperkenalkan dua teknologi mutakhir yang dimanfaatkan kampus, yakni Anatomage dan NVIDIA DGX-1.

Anatomage merupakan sistem visualisasi anatomi tubuh tiga dimensi (3D) dengan layar sentuh berkualitas tinggi. Alat ini dikendalikan melalui ponsel pintar untuk menyajikan anatomi tubuh dan bisa menyimulasikan tindakan medis seperti bedah.

Adapun mesin NVIDIA DGX-1 adalah komputer deep learning yang digunakan untuk mengembangkan kecerdasan buatan dan Big Data sains. Mesin itu diklaim mampu menganalisis data dengan kecepatan hingga 1 petaflops.

“Saat ini di perguruan tinggi baru Gunadarma dan Universitas Indonesia yang memiliki perangkat canggih ini. Namun, Gunadarma sudah berkolaborasi dengan ahli robot industri Indonesia Yohanes Kurnia dalam memanfaatkan deep learning untuk self learning robot di industri,” kata Rektor Universitas Gunadarma ES Margianti, dalam keterangannya, Kamis (28/3/2019).

Dengan adan$ya DGX-1 di Gunadarma membuktikan pendidikan tinggi di Indonesia selalu mengikuti dan mengimplementasikan perkembangan ilmu pengetahuan dalam rangka mendukung revolusi industri 4.0.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Terobosan dan Inovasi

Ilustrasi Kecerdasan Buatan. Kredit: Geralts via Pixabay
Ilustrasi Kecerdasan Buatan. Kredit: Geralts via Pixabay

Saat "Seminar Big Data dan Virtual Anatomy pada Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0" belum lama ini, Margianti menuturkan perguruan tinggi di Indonesia sudah sepatutnya mengerahkan sumber daya yang dimiliki untuk melakukan terobosan dan inovasi. Hal itu demi meningkatkan adaptasi institusi dan mendukung kegiatan pembelajaran.

Kesiapan perguruan tinggi diakui amat dibutuhkan untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Pasalnya, pendidikan di era revolusi industri 4.0 harus sejalan dengan kemajuan teknologi.

Oleh karena itu, perguruan tinggi dituntut melakukan terobosan melalui pemanfaatan teknologi mutakhir.

"Terobosan dan inovasi menjadi yang terpenting di era revolusi industri 4.0. Itu agar perguruan tinggi bisa terus bertahan dan berkembang ke depannya," kata Illah Sailah, Koordinator Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah III.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya