Suka Liburan ke Luar Negeri? Waspada 3 Kejahatan Siber Ini

Banyak yang belum sadar sepenuhnya bahaya yang dapat ditimbulkan jika terhubung dengan WiFi publik. Ada potensi ancaman kejahatan siber di sana.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Apr 2019, 07:30 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2019, 07:30 WIB
Traveling Liburan Jalan-Jalan
Ilustrasi Foto Traveling (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kini, berwisata ke luar negeri atau dalam negeri kini semakin penting. Tak hanya untuk menghabiskan waktu libur bersama keluarga, tapi juga untuk kepentingan bisnis bersama kolega kantor.

Meski pergi jauh, para pelancong membutuhkan internet untuk dapat menghubungi keluarga dan kerabat yang jauh, agar bisa meng-update pekerjaan di sela-sela perjalanan.

Kebutuhan internet ini semakin tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan berwisata. Internet sangat dibutuhkan, sesederhana mencari alamat hotel untuk ditinggali serta jalur transportasi yang akan dilalui menuju tempat wisata.

Ketergantungan terhadap internet saat di luar negeri terkadang membuat para pelancong sembarang menghubungkan perangkat pribadinya ke jaringan publik yang muncul saat koneksi WiFi-nya.

Namun, banyak yang belum sadar sepenuhnya bahaya yang dapat ditimbulkan jika terhubung dengan WiFi publik. Ada potensi ancaman kejahatan siber di sana.

Norton LifeLock Cyber Safety Insights Report 2018 menyebutkan, di 16 negara, lebih dari satu miliar orang dewasa menjadi korban kejahatan dunia maya.

Jumlah ini meningkat dari 800 juta orang pada tahun lalu. Hampir 2 dari 3 (64 persen) percaya bahwa mereka kemungkinan mengalami kejahatan dunia maya di tahun berikutnya.

Nah, potensi para pelancong menjadi korban kejahatan siber tinggi jika tersambung dengan WiFi publik atau dikenal dengan WiFi gratisan.

JavaMifi, vendor penyewaan modem WiFi saku, merangkum beberapa bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan WiFi publik selama di luar negeri.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

1. Pencurian Identitas

Ilustrasi hacker
Ilustrasi hacker (iStockPhoto)

Salah satu cara hacker mencuri data adalah menjadi penyedia WiFi palsu.

Apabila ada perangkat yang terkoneksi dengan WiFi  tersebut, maka dapat dipastikan segala aktivitas browsing bisa dilihat oleh hacker.

Dan jika kita terhubung ke hotspot palsu, seluruh akses yang kita lakukan akan selalu melewati si hacker.

Akibatnya, seluruh trafik kita ditransfer dan aktivitasnya dapat dilacak secara teknis. Si hacker pun akhirnya memiliki data-data privasi kita dan keamanan data-data pribadi juga terancam digunakan untuk hal yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

2. Virus Menyebar

banner serangan Ransomware WannaCry
Ilustrasi Hacker

Bahaya ketika menggunakan WiFi publik selanjutnya adalah mudah terinfeksi virus, seperti malware.

Malware paling mudah menyebar melalui koneksi WiFi yang minim fitur keamanannya. Virus ini pun dapat mencuri file penting di dalam perangkat.

Selain itu, ada pula ransomware. Ini adalah jenis malware yang mampu mengambil alih kendali atas sebuah komputer dan mencegah penggunanya mengakses data hingga sejumlah tebusan harus dibayar.

Bila tebusannya tidak dibayar hingga waktu yang ditentukan, maka data akan dihapus secara permanen oleh si pembuat ransomware.

3. Pembajakan Media Sosial

Diklaim Aman, Teknologi Sidik Jari Ternyata Rentan Hacker
Ilustrasi Sidik Jari (occupycorporatism.com)

Dengan menggunakan WiFi publik, para hacker bisa memindai dan memindahkan data (nama akun, password, dan nomor kartu kredit) dari perangkat pengguna ke perangkat para hacker.

Selain sangat berbahaya, hacker dapat menggunakan akun media sosial sebagai akses masuk ke situs-situs lain, yang memanfaatkan login menggunakan akun media sosial pengguna untuk masuk dan mencuri data pribadi lainnya.

Hacker juga dapat menipu orang-orang terdekat dengan mengaku sebagai Anda.

Reporter: Syakur Usman

Sumber: Merdeka.com

(Jek)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya