Jual Lukisan Berharga, Penumpang Pertama SpaceX Disangka Jatuh Miskin

Turis bulan pertama Yusaku Maezawa berkicau di akun Twitternya kalau dia bakal menjual beberapa lukisan berharganya.

oleh Athika Rahma diperbarui 10 Mei 2019, 09:30 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2019, 09:30 WIB
Miliarder Jepang Yusaku Maezawa
Miliarder Jepang Yusaku Maezawa dalam konferensi pers di Hawthorne, California, 17 September 2018. SpaceX, perusahaan transportasi luar angkasa milik Elon Musk, mengumumkan Usaku Maezawa sebagai penumpang pertama penerbangan ke bulan. (AP/Chris Carlson)

Liputan6.com, Jakarta - Orang terkaya di Jepang sekaligus penumpang pertama SpaceX Yusaku Maezawa berkicau di akun Twitternya pada Sabtu (4/5/2019). Ia mencuit kalau dirinya bakal menjual beberapa lukisan berharganya.

Saat ditanya apakah itu karena dia sudah jatuh miskin, dirinya menjawab, "Ya, saya tidak punya uang karena saya selalu menghabiskannya", diikuti emoji tertawa, seperti dilansir Tekno Liputan6.com dari Quartz, Jumat (10/5/2019).

Pada kenyataannya, Maezawa tetaplah orang terkaya di Jepang yang hartanya terlihat terus bertambah setiap hari.

Setahun terakhir ini, CEO Zozo itu memang kehilangan USD 700 juta atau Rp 10 triliun, membuatnya turun dari peringkat 18 di daftar orang terkaya di Jepang versi Forbes menjadi peringkat 22. Kekayaannya dilaporkan mencapai USD 2 miliar atau Rp 28,6 triliun.

Terkait penjualan lukisan berharganya, Maezawa memang bukan orang asing di rumah lelang karena dirinya hobi jual beli karya seni.

Pada 2017, dia dilaporkan menghabiskan USD 98 juta atau Rp 1,4 triliun untuk membeli karya seni di Sotheby's and Christie's, diakhiri dengan pembelian lukisan Jean-Michel Basquiat seharga USD 110,5 juta atau Rp 1,5 triliun dan memecahkan rekor.

Lukisan yang direncakan akan dijualnya bernilai jutaan Dolar, termasuk lukisan Andy Warhol.

Mereka akan dilelang oleh Sotheby's pada 16 Mei mendatang, bertepatan dengan event Contemporary Art Evening Auction di New York.

Sebelumnya, Maezawa menarik perhatian dunia tahun lalu ketika dirinya dikabarkan membayar sejumlah uang untuk melakukan perjalanan pertama ke bulan, menggunakan SpaceX milik Tesla dan dijadwalkan terbang pada 2023 nanti.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Taksi SpaceX untuk Astronot Berhasil Jalani Uji Coba

Taksi SpaceX untuk Astronot Berhasil Jalani Uji Coba
Taksi SpaceX untuk Astronot Berhasil Jalani Uji Coba

Pesawat luar angkasa SpaceX dilaporkan telah berhasil mendarat dengan sempurna di Bumi.

Peristiwa ini terjadi setelah pesawat bernama Crew Dragon itu menjalani misi selama enam hari ke International Space Station.

Sekadar informasi, Crew Dragon berhasil mendarat dengan baik di Samudra Pasifik.

Keberhasilan ini sekaligus menjadi penanda baik bagi misi berawak ke luar angkasa yang sedang direncanakan NASA bersama SpaceX.

"Semua berjalan sempurna, tepat waktu sesuai dengan yang kami perkirakan," tutur Director of Crew Mission Management SpaceX, Benjamin Reed seperti dikutip dari Reuters, Selasa (12/3/2019).

Seperti diketahui, NASA dan SpaceX memiliki rencana untuk menjalani misi ke luar angkasa dengan pesawat yang dapat kembali ke Bumi.

Nantinya, uji coba dengan awak akan dilakukan pada Juli 2019, bersama dua astronot, yakni Doug Harley dan Bob Behnken.

Dengan keberhasilan ini, Crew Dragon akan diperbaiki lebih dulu untuk persiapan uji coba selanjutnya.

Sekadar informasi, pesawat luar angkasa Crew Dragon ini memang difungskan sebagai taksi untuk astronot di luar angkasa.

Maksudnya, pesawat ini dapat terbang untuk mengantarkan astronot menuju International Space Station. Setelahnya, kapsul ini dapat kembali ke Bumi dan digunakan lagi untuk keperluan misi yang lain.  

Dikembangkan Sejak 2014

Taksi SpaceX untuk Astronot Berhasil Jalani Uji Coba
Taksi SpaceX untuk Astronot Berhasil Jalani Uji Coba

Crew Dragon sendiri dikembangkan oleh SpaceX sejak 2014 dengan dana kontrak dari NASA sebesar US$ 2,6 miliar (setara dengan Rp 36 triliun).

Pada kesempatan yang sama, NASA juga telah menandatangi kontrak dengan Boeing untuk membangun sebuah kapsul bernama CST-100 Starliner, yang meluncur pada April 2019. 

Kapsul luar angkasa ini akan digunakan sebagai wahana transportasi astronot antara Bumi dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Untuk saat ini, NASA masih bergantung dengan roket Soyuz Rusia dan pesawat luar angkasa lain untuk mengantar astronot ari ISS. Biayanya sendiri per bangku memakan dana US$ 80 juta (Rp 1,1 triliun).

Crew Dragon akan memiliki tujuh bangku, lengkap dengan teknologi canggih dan konsol layar sentuh yang akan dikontrol oleh astronot.

Kapsul ini juga akan dilengkapi dengan delapan mesin SuperDraco, yang dirancang untuk menerbangkan kapsul dalam kondisi darurat.

(Tik/Jek)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya