Hasil Riset Ungkap 5 Tipe Gamers, Kamu yang Mana?

Gamers tak lagi stereotip anak laki-laki yang betah di kamar dan asik dengan perangkatnya, berdasarkan riset Lenovo, saat ini ada lima tipe gamers, yakni:

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 14 Jun 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2019, 14:00 WIB
Fortnite
Fortnite x Avengers: Endgame sudah bisa gamer mainkan. (Doc: Fortnite)

Liputan6.com, Jakarta - Industri gaming tumbuh menjadi salah satu industri hiburan terbesar di dunia. Gamers pun ikut berkembang.

Dengan sejarah puluhan tahun, gamers kini ada di semua generasi dan di semua bidang. Gamers tak lagi stereotip anak laki-laki yang betah di kamar dan asik dengan perangkatnya.

Perusahaan pun perlu memahami siapakah gamers saat ini. Karenanya, Lenovo melakukan riset pasar untuk melihat siapa gamers masa kini, khususnya untuk pemain PC gaming. Menurut riset Lenovo, ada lima tipe gamers, antara lain:

1. Hardcore

Hardcore gamers merupakan gamer yang sudah bermain gim selama 10 tahun lebih, dan bermain gim demi passion-nya.

Biasanya usianya lebih muda dan fokus untuk memainkan gim multiplayers. Bermain gim adalah prioritas utama mereka dalam mencari hiburan.

2. Avid

Gamers yang bermain gim selama 9 tahun atau lebih. Mirip dengan hardcore, tapi avid gamer lebih sering bermain sendiri dan menikmati menonton streaming gim. Mereka tidak begitu memperhatikan kualitas grafis sebagai prioritas.

3. Moderate

Gamers yang sudah bermain gim selama rata-rata 15 tahun. Mereka biasanya agak lebih tua dibanding dua grup sebelumnya. Mereka suka bermain gim tapi tidak senang menonton online streaming.

4. Casual

Gamers yang sudah bermain gim selama rata-rata 16 tahun. Mereka suka memainkan gim single player dan bermain saat ada waktu luang saja.

5. Casual Costumizers

Gamers yang sudah bermain gim selama rata-rata 24 tahun. Grup ini sudah tidak begitu sering bermain gim dibanding grup lainnya.

Biasanya kelompok gamers ini memiliki PC gaming dan masih mengerti komponen terbaru dan cara membangun atau meng-upgrade PC nya.

Usia Mainkan Peranan Penting

Ninja
Publisher gim EA membayar mahal gamers terkenal Ninja untuk mempromosikan Apex Legend lewat akun streaming Twitch-nya. (Foto: Engadget)

Di antara lima kelompok gamers di atas, usia memainkan peran penting. Saat urusan kerja dan keluarga masuk ke aspek kehidupan, waktu tersedia untuk bermain gim menjadi terbatas.

Meski begitu, hasrat untuk bermain dan keinginan untuk mendapatkan pengalaman gaming yang terbaik masih tetap ada.

Sandhya Nagaraj, Costumer Insights Manager, Intelligent Devices Group, Lenovo mengatakan, bab kehidupan seorang gamers sangatlah penting.

"Saat mereka makin dewasa dan punya tanggung jawab lebih besar, cara main gim pun berubah. Bisa berubah dari hardcore gamers ke moderate gamers. Tergantung dari pekerjaan atau kehidupan," kata Nagaraj, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi Lenovo, Kamis (13/6/2019).

Untuk itulah, Nagaraj mengatakan, kebutuhan PC gaming yang stylish namun powerful makin tinggi.

Hasil riset Lenovo menyebut, rata-rata gamers sudah bermain selama bertahun-tahun.

"Dengan rata-rata 14 tahun, jelas sebagian besar gamers saat ini adalah usia dewasa yang bermain gim sebagai bagian dari rutinitas kehidupan dewasanya. Mereka memiliki gim sebagai salah satu pilihan untuk hiburannya," kata Nagaraj.

Waktu Bermain Gim

Turnamen Mobile Esports Cup 2019 di Mangga Dua
Penggiat game memadati lantai dasar Mangga Dua Mall di Jakarta, Minggu (17/3). Ratusan gamers ambil bagian dalam kompetisi game Mobile Legends dan PUBG Mobile bertajuk NXL Mobile Esports Cup 2019. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Gamers pun menghabiskan 7,5 jam per minggu untuk main video gim, dengan 28 persen gamers bermain lebih dari 10 jam tiap minggu dengan genre paling terkenal adalah gim sosial atau casual serta first person-shooters.

Untuk waktu bermain, sebagian besar gamer memilih untuk bermain di malam hari (69 persen dari total waktu seharian).

Kemudian, sisanya untuk melakukan kewajiban di pagi dan siang hari. Selanjutnya, 14 persen gamers mengatakan mereka bisa bermain kapan saja mereka mau.

Tidak hanya itu, sebagian besar mengatakan bahwa pekerjaan (67 persen) dan keluarga (56 persen) kadang menjadi penghalang bagi mereka untuk bermain lebih lama.

(Tin/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya