Microsoft Akuisisi Startup Tata Kelola Data

Microsoft telah mengakuisisi BlueTalon, sebuah startup penyedia solusi tata kelola data terpadu lintas platform

oleh M Hidayat diperbarui 30 Jul 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2019, 14:00 WIB
microsoft--130209-logo.jpg
Logo Microsoft

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft telah mengakuisisi BlueTalon, sebuah startup penyedia solusi tata kelola data terpadu lintas platform. Akuisisi ini diumumkan di blog resmi Microsoft dengan nilai yang tidak disebutkan.

"Akuisisi ini akan meningkatkan kemampuan kami untuk memberdayakan perusahaan di seluruh industri untuk melakukan transformasi digital sambil memastikan penggunaan data yang benar dengan tata kelola data terpusat melalui Azure," tutur Wakil Presiden Azure Data, Rohan Kumar.

Lebih lanjut, kata Rohan, "Microsoft berkomitmen untuk membantu banyak perusahaan menjadi perusahaan berbasis data dengan cara yang aman dan sesuai".

Sementara itu, CEO BlueTalon, Eric Tilenius, mengatakan, "Akuisisi ini memberi dorongan kuat pada misi BlueTalon untuk membuat data terakses secara mudah dan aman di seluruh perusahaan.

Selain itu, Eric menilai tim Azure Data bertindak dan berpikir secara visioner dalam hal tata kelola data. Oleh sebab itu, kata Eric, "Kami menilai mereka cocok bagi kami baik dalam aspek misi dan kultur".

Pemindahan Pusat Data LinkedIn ke Azure

Diwartakan sebelumnya, Microsoft pekan lalu mengumumkan upaya pemindahan pusat data LinkedIn ke Azure yang juga merupakan salah satu produk Microsoft.

Data sekitar 645 juta pengguna LinkedIn akan dipindahkan selama beberapa tahun. Hal itu bertujuan untuk tetap menjaga aksesibilitas, keandalan dan performa layanan jejaring profesional tersebut

"Kami pikir mungkin setidaknya kami perlu waktu tiga tahun hingga kami selesai, mungkin juga lebih lama dari itu," kata Mohak Shroff, SVP of Engineering di LinkedIn, dikutip dari Venture Beat, Kamis (25/7/2019).

Pemindahan data sengaja dilakukan secara bertahap. Menurut Shroff, "Kami akan melihat peningkatan beban kerja pada Azure dari waktu ke waktu, dengan titik belok yang cukup signifikan, sekitar satu setengah tahun, dua tahun dari sekarang. Dan kemudian (dilakukan) semacam pos pemindahan yang dipercepat."

Pusat Data dan Karyawan LinkedIn

Selain pusat data perusahaan di California, LinkedIn memiliki tiga pusat data lainnya di A.S. (Texas, Virginia, dan Oregon) dan satu pusat data di Singapura. Sebagai imbas dari upaya pemindahan pusat data ke Azure, keempat pusat data itu kemungkinan tidak akan lagi dipergunakan.

"Nasib keempat pusat data itu masih belum jelas," kata Shroff. Namun, lanjut Shroff, LinkedIn mungkin akan mengosongkan mereka semua.

"Dalam beberapa kasus, kami mungkin menemukan kegunaan baru untuk pusat data tersebut. Semua aktivitas kami yang saat ini terjadi di pusat data kami sendiri akan berpindah ke Azure," tutur Shroff.

LinkedIn juga tidak mengharapkan PHK sebagai konsekuensi dari upaya ini.

"Kami memiliki pusat data kami sendiri. Kami memiliki orang-orang yang bekerja di pusat data tersebut. Untuk masa mendatang, kami masih membutuhkan orang-orang ini," kata Shroff.

(Why/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya